Analisis Puisi:
Puisi "Senja Sepagi Itu" karya Andy Sri Wahyudi adalah refleksi tentang perubahan suasana dan keadaan saat pagi tiba. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana, puisi ini mengungkapkan perasaan introspektif penyair terhadap pagi yang berbeda dari biasanya dan pertanyaan filosofis tentang waktu dan kehidupan.
Perubahan Suasana: Puisi ini dimulai dengan penggambaran bahwa pagi tidak lagi seperti biasa. Ini mengisyaratkan adanya perubahan dalam suasana atau kondisi pagi yang biasanya cerah dan segar. Ada sentuhan keberbedaan yang mungkin memiliki makna mendalam.
Doa dan Spiritualitas: Penyair menyebutkan bahwa pagi itu "bertaburan doa", mengindikasikan suasana yang penuh dengan keberkahan dan spiritualitas. Mungkin pagi itu dianggap istimewa karena kehadiran doa-doanya yang membahagiakan atau memberikan kedamaian batin.
Pemandangan Senja: Meskipun disebut sebagai pagi, penyair melihat "senja" pada waktu tersebut. Hal ini mungkin menjadi metafora untuk menggambarkan keindahan atau keajaiban alam yang tak terduga, di mana waktu pagi menjadi terasa seperti senja.
Ketidakpastian dan Refleksi: Puisi ini ditutup dengan ungkapan ketidakpastian dan refleksi. Penyair merasa terheran-heran dengan kejadian yang tidak biasa ini, dan menyatakan pertanyaan filosofis tentang apa yang bisa diperoleh atau dikejar atas waktu yang terus berlalu.
Puisi "Senja Sepagi Itu" adalah puisi singkat yang menghadirkan refleksi tentang perubahan suasana pagi, keberkahan spiritual, dan pertanyaan filosofis tentang waktu. Dengan penggunaan kata-kata yang sederhana, Andy Sri Wahyudi berhasil menyampaikan pesan tentang keajaiban alam dan kompleksitas manusia dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari.