Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Kangen Menjelang Hujan" karya Arif Bagus Prasetyo adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan rindu dan keinginan untuk bersatu dengan kekasih. Puisi ini memanfaatkan bahasa yang metaforis dan puitis untuk mengungkapkan pengalaman emosional yang mendalam.
Ekspresi Rindu yang Kuat: Penyair mengekspresikan perasaan rindu yang mendalam melalui penggunaan kata-kata yang kuat dan gambaran yang intens. Penggunaan kata "kangen" membawa nuansa keinginan yang sangat kuat untuk bersama dengan kekasih, sehingga menyebabkan penyair merasa terbang dan menembus ke angkasa.
Imaji Bimasakti dan Awan: Penggambaran tentang masuk ke dalam bimasakti dan melintasi awan-awan yang menyerupai gaun pengantin kekasih menciptakan gambaran yang indah dan romantik. Hal ini menciptakan kesan bahwa perasaan rindu tersebut begitu kuat sehingga menyebabkan penyair merasa seperti terbang ke alam semesta.
Rintik Hujan sebagai Metafora Rindu: Penutup puisi yang menunjukkan penyair merontokkan diri dan gugur menjadi rintik-rintik hujan merupakan metafora yang kuat untuk keinginan yang mendalam untuk bersatu dengan kekasih. Rintik hujan yang disebarkan oleh penyair menciptakan gambaran tentang bagaimana perasaan rindu tersebut terasa seperti hujan yang membasahi dan meresap ke dalam bumi.
Perasaan Sakit dan Keintiman: Meskipun ekspresi rindu tersebut begitu kuat, terdapat juga unsur kesedihan dan keintiman dalam puisi ini. Penyair merasa sakit dan gugur seperti rintik hujan yang turun, namun dalam kesedihan tersebut terdapat keintiman yang mendalam dengan kekasih.
Puisi "Sajak Kangen Menjelang Hujan" adalah sebuah karya sastra yang mempersembahkan gambaran yang puitis tentang perasaan rindu yang mendalam. Dengan menggunakan bahasa yang metaforis dan imaji yang kuat, penyair berhasil mengungkapkan intensitas perasaan rindu dan keinginan untuk bersatu dengan kekasih. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kekuatan dan kompleksitas perasaan cinta serta keintiman antara dua insan.