Puisi: Resital Seekor Burung dalam Kartu Pos dari Deventer Holland (Karya Sindu Putra)

Puisi "Resital Seekor Burung dalam Kartu Pos dari Deventer Holland" karya Sindu Putra menggambarkan perjalanan dan eksistensi seekor burung yang ....
Resital Seekor Burung dalam Kartu Pos dari Deventer Holland


burung bawah tanah
meninggalkan kemah istirah: kali mati
kembali ke jalan lahir

burung eksil. hidup ikhtiar dengan batu-batu
batu karang batu lapak batu rambat batu rante

dibasahi air raksa: sungai yang terasa pahit
manis asin hambar. dikenangnya setiap niat
bila diingat. lelah. dengan hasrat meluap
untuk berbunyi. bila diingat lagi. lelap
igau iguana sarang singgah patung buaya
dongeng komodo pola migrasi penyu sisik

burung yang hidup mengerat. berdoa subuh
tuhan! kasihanilah burung-burung yang berkumpul
menjadikan tempat ini pulau burung
pohon api-api
danau payau dengan kabut bercampur asap
langit dengan gambar ikan dan telapak tangan
ia kenali wangi dari benda-benda bekal kubur. terasa jangu
bau garam floral rempah amber musk

dipengungsian gelap. diturutinya saran: diet tinggi
buah mentah dan sayuran baby dengan rendah lemak
dikonsumsinya strawberry blueberry dan bayam

diintipnya dari lubang cacing: waktu tersobek
upacara uang logam ritus citrus musik yang
pembersihan lonceng pembersihan dengan sage

21 tahun ia menunggu peristiwa bahagia ini
memasuki siklus menopause

untuk kemudian terbang: jadi dewa

diva di antara burung berkicau.


Analisis Puisi:
Puisi "Resital Seekor Burung dalam Kartu Pos dari Deventer Holland" karya Sindu Putra adalah sebuah karya yang penuh dengan gambaran kuat dan simbolisme yang dalam. Puisi ini menggambarkan perjalanan dan eksistensi seekor burung yang mengalami berbagai perubahan dan pengalaman dalam hidupnya.

Simbolisme Burung: Burung dalam puisi ini bisa diartikan sebagai simbol kehidupan, perjalanan, dan transformasi. Burung ini mengalami perjalanan dari bawah tanah menuju langit, mencerminkan perjalanan hidup yang penuh tantangan dan eksplorasi. Burung juga dapat mewakili kebebasan, keinginan untuk mengudara dan mencapai tinggi-tinggi baru.

Perjalanan Eksil: Puisi ini mencatat perjalanan burung yang hidup dalam eksil dan ikhtiar dengan batu-batu, menggambarkan perjuangan hidup yang keras dan keras. Penggunaan batu-batu sebagai simbol ikhtiar menunjukkan ketekunan dan usaha burung untuk tetap bertahan dalam kondisi sulit.

Pengalaman dan Kenangan: Pengalaman dan kenangan menjadi bagian penting dalam puisi ini. Burung mengingat dengan penuh rasa setiap niat dan hasratnya. Namun, juga terdapat elemen lelah dan lelap karena meluapnya hasrat dan keinginan. Ini mencerminkan kompleksitas emosi dan perjalanan hidup yang seringkali menguras energi.

Simbolisme Alam dan Lingkungan: Puisi ini banyak menggunakan simbol alam, seperti gambaran tentang tempat tinggal burung, pohon api-api, danau payau, serta langit dengan gambar ikan dan telapak tangan. Simbol-simbol ini menciptakan suasana yang kaya dan bermakna, menggambarkan hubungan burung dengan lingkungannya dan alam sekitarnya.

Transformasi dan Kebebasan: Pada akhir puisi, terdapat perubahan yang signifikan. Setelah 21 tahun menunggu, burung ini siap untuk terbang menjadi dewa dan diva di antara burung berkicau. Ini mencerminkan transformasi burung dari eksil dan perjuangan menuju kebebasan dan pencapaian yang lebih tinggi.

Pesan Umum: Puisi ini dapat diartikan sebagai perjalanan hidup manusia yang penuh dengan perubahan, pengalaman, dan transformasi. Pesan utamanya adalah tentang ketekunan, perjuangan, dan akhirnya mencapai kebebasan dan pencerahan setelah melalui berbagai rintangan dan tantangan dalam hidup.

Dengan menggunakan simbolisme yang dalam dan gambaran yang kuat, Sindu Putra berhasil menghadirkan sebuah kisah yang penuh makna dan relevan dengan perjalanan hidup manusia.

Puisi: Resital Seekor Burung dalam Kartu Pos dari Deventer Holland
Puisi: Resital Seekor Burung dalam Kartu Pos dari Deventer Holland
Karya: Sindu Putra

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.