Puisi: Mantra Malam (Karya Aprinus Salam)

Puisi "Mantra Malam" membawa pembaca ke dalam suasana hati yang tenang dan intim. Aprinus Salam berhasil menyampaikan pesan tentang makna tidur dan ..
Mantra Malam


Telah reda keramaian
waktunya mengasah diam

Kasih, bila kau tertidur
Bukan karena lelah
Bukan karena ngantuk
Kuterima dirimu

Ada masa, ketika hidup dihitung
dan tidur adalah impian
tak ada yang cuma
Untuk bersamaku

Maka, kasih, bila kau tertidur
Bukan karena lelah
bukan karena ngantuk
Aku junjung dirimu.


Analisis Puisi:
Puisi "Mantra Malam" karya Aprinus Salam menghadirkan keintiman dan ketenangan dalam suasana malam.

Reda Keramaian dan Mengasah Diam: Puisi dimulai dengan pernyataan bahwa keramaian telah reda, memberikan gambaran suasana yang hening dan tenang. Mengasah diam mungkin merujuk pada kesiapan untuk mendengarkan dan meresapi ketenangan malam.

Diam dan Kasih: Ada kehadiran elemen diam yang dihormati dan diterima dalam puisi. Kasih dipersonifikasikan dan diakui ketika diam hadir, menyoroti keindahan komunikasi non-verbal dan pemahaman antara dua individu.

Tertidur Bukan karena Lelah atau Ngantuk: Pernyataan bahwa tertidur bukan karena lelah atau ngantuk menunjukkan bahwa tidur bukan hanya kewajiban fisik, tetapi juga sebuah proses spiritual dan emosional. Tidur menjadi momen penerimaan dan penerimaan tanpa syarat.

Impian dan Hidup yang Dihitung: Impian diposisikan sebagai bagian dari hidup yang dihitung, menggambarkan bahwa setiap fase hidup memiliki arti dan tujuannya sendiri. Tidur sebagai impian mengandung makna yang mendalam dan tidak sekadar sebagai istirahat fisik.

Tak Ada yang Cuma untuk Bersamaku: Pernyataan ini menekankan bahwa keberadaan seseorang dalam hidup tidak dianggap sebagai kebetulan. Setiap individu memiliki makna dan peran yang unik dalam hidup, tanpa yang satu pun dianggap sebagai sesuatu yang "cuma."

Bukan karena Lelah atau Ngantuk: Puisi menegaskan bahwa ketika kasih tertidur, alasannya bukanlah karena kelelahan atau kantuk. Ini menunjukkan bahwa dalam keintiman sejati, waktu dan keadaan fisik tidak selalu menjadi faktor utama.

Junjung Dirimu: Pernyataan ini mengisyaratkan kesetiaan dan penghargaan yang mendalam terhadap kasih. "Aku junjung dirimu" mencerminkan komitmen dan kehadiran yang dipersembahkan dalam kedamaian malam.

Puisi "Mantra Malam" membawa pembaca ke dalam suasana hati yang tenang dan intim. Aprinus Salam berhasil menyampaikan pesan tentang makna tidur dan kehadiran kasih dalam kehidupan sehari-hari, memberikan kedalaman dan makna pada momen-momen yang sering dianggap sepele.


Puisi
Puisi: Mantra Malam
Karya: Aprinus Salam
© Sepenuhnya. All rights reserved.