Puisi: Ketika Malam Hampir Pagi (Karya Anthony Sutanto Atmaja)

Puisi "Ketika Malam Hampir Pagi" karya Anthony Sutanto Atmaja menggambarkan suasana introspektif dan reflektif seseorang pada saat malam hampir ...
Ketika Malam Hampir Pagi

Secangkir kopi telah raib.
Kulingkarkan butir-butir rosario
dalam imaji sunyi penuh kabut.
Aku merabai wajahmu
dengan mulut bermantra doa-doa
ketika malam hampir pagi.

Tomohon, 2005

Sumber: Doa-Doa Binal (2013)

Analisis Puisi:

Puisi "Ketika Malam Hampir Pagi" karya Anthony Sutanto Atmaja menggambarkan suasana introspektif dan reflektif seseorang pada saat malam hampir berakhir dan fajar akan segera menyingsing. Mari kita telaah lebih dalam tentang puisi ini.

Tema dan Sentimen Emosional

Puisi ini mengeksplorasi tema tentang perasaan kehilangan dan nostalgia, yang diungkapkan melalui metafora dan gambaran visual yang kuat. Puisi ini tidak hanya mencerminkan suasana fisik dari malam hingga pagi, tetapi juga memperlihatkan perasaan melalui interaksi antara objek-objek seperti kopi, rosario, dan doa-doa.

Gambaran Visual dan Imaji

"Secangkir kopi telah raib."

Ini adalah baris pembuka yang langsung memberi gambaran tentang sesuatu yang telah berlalu atau hilang. Kopi sering kali menjadi simbol dari kehangatan dan keintiman, tetapi di sini digambarkan sebagai sesuatu yang sudah tidak ada lagi, mungkin menggambarkan kerinduan atau nostalgia.

"Kulingkarkan butir-butir rosario / dalam imaji sunyi penuh kabut."

Rosario adalah alat doa Katolik yang terdiri dari sekelompok manik-manik. Penggunaan rosario di sini mengarah pada suasana keagamaan atau spiritualitas yang diamati dalam keheningan dan kabut. Ini menciptakan gambaran tentang ketenangan dan introspeksi spiritual.

Personifikasi dan Interaksi Emosional

"Aku merabai wajahmu / dengan mulut bermantra doa-doa / ketika malam hampir pagi."

Baris ini memperkenalkan dimensi personal yang kuat dalam puisi. Penggunaan "wajahmu" menunjukkan adanya interaksi atau hubungan dengan orang lain atau mungkin dengan diri sendiri. Tindakan merabai dengan mulut yang bermantra doa-doa menunjukkan upaya seseorang untuk menemukan ketenangan atau mungkin merayakan momen keagamaan yang mendalam di saat malam hampir berakhir.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini ditulis dalam bentuk bebas dengan baris-baris pendek yang memberikan ritme yang tenang dan reflektif. Penggunaan metafora dan gambaran visual yang kuat memberikan kedalaman emosional dan spiritual pada puisi ini.

Puisi "Ketika Malam Hampir Pagi" karya Anthony Sutanto Atmaja menggambarkan momen introspektif dan spiritual seseorang saat berada di ambang antara malam dan pagi. Dengan penggunaan gambaran visual yang kuat dan bahasa yang introspektif, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang arti kehilangan, kehadiran spiritual, dan momen-momen keintiman dalam kehidupan.

Puisi
Puisi: Ketika Malam Hampir Pagi
Karya: Anthony Sutanto Atmaja

Biodata Anthony Sutanto Atmaja:
  • Anthony Sutanto Atmaja lahir pada tanggal 10 Juli 1980 di Gamping, Sleman.
© Sepenuhnya. All rights reserved.