Puisi: Doa-Doa Batu (Karya Anthony Sutanto Atmaja)

Puisi "Doa-Doa Batu" karya Anthony Sutanto Atmaja adalah sebuah karya sastra yang sarat dengan makna dan imaji. Puisi ini menggambarkan gambaran ....
Doa-Doa Batu
(: Komunitas PBHK Parakan.)

Batu-batu di dinding kapel ini sedang berdoa.
Sepertinya diam tanpa kata, tetepi raya hening doa.
Doa-doa batu membelah ingatanku pada perziarahan waktu
secara membisu menggelindingkan litani-litani baru.

Parakan, 2007

Sumber: Doa-Doa Binal (2013)

Analisis Puisi:

Puisi "Doa-Doa Batu" karya Anthony Sutanto Atmaja adalah sebuah karya sastra yang sarat dengan makna dan imaji. Puisi ini menggambarkan gambaran poetis tentang batu-batu yang sedang "berdoa" di dalam sebuah kapel. Melalui bahasa metafora, penyair mengundang pembaca untuk merenungkan tentang keheningan, spiritualitas, dan perenungan dalam konteks agama dan perjalanan spiritual.

Bahasa Metafora: Puisi ini menggunakan bahasa metafora dengan menggambarkan batu-batu di kapel sebagai entitas yang "berdoa." Meskipun batu-batu dianggap benda mati dan tanpa suara, penyair memberi mereka karakteristik manusia dengan kata "berdoa." Metafora ini menciptakan kontras yang kuat antara kesunyian fisik batu-batu dan aktivitas spiritual yang diwakilkan oleh doa.

Keberadaan dalam Keheningan: Puisi ini menyoroti keberadaan dalam keheningan dan keteduhan. Batu-batu yang "berdoa" mengandung makna bahwa spiritualitas tidak selalu harus diungkapkan dalam kata-kata atau suara. Keberadaan yang tenang dan hening bisa menjadi bentuk doa atau perenungan yang mendalam.

Perenungan Waktu dan Spiritualitas: Penyair mengaitkan "Doa-doa batu" dengan pemikiran tentang "perziarahan waktu." Ini menunjukkan bahwa batu-batu tersebut menjadi simbol perenungan dan pemahaman tentang waktu, sejarah, dan spiritualitas. Puisi ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan arti mendalam di balik benda-benda fisik dan bagaimana mereka bisa menggambarkan aspek-aspek spiritual dalam kehidupan.

Litani-Litani Baru: Baris terakhir puisi merujuk pada "litani-litani baru." Litani adalah serangkaian doa yang berulang-ulang dalam tradisi gereja. Dalam konteks puisi ini, "litani-litani baru" dapat diartikan sebagai refleksi atau meditasi yang baru atau berbeda dari yang biasa, mengundang perenungan dan pengalaman spiritual yang lebih dalam.

Puisi "Doa-Doa Batu" karya Anthony Sutanto Atmaja menghadirkan gambaran yang kuat tentang batu-batu yang "berdoa" dalam sebuah kapel. Dalam bahasa metafora, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keheningan, perenungan, dan spiritualitas. Puisi ini menciptakan atmosfer yang tenang dan reflektif, mengundang pembaca untuk memahami makna yang lebih mendalam di balik kata-kata.

Puisi
Puisi: Doa-Doa Batu
Karya: Anthony Sutanto Atmaja

Biodata Anthony Sutanto Atmaja:
  • Anthony Sutanto Atmaja lahir pada tanggal 10 Juli 1980 di Gamping, Sleman.
© Sepenuhnya. All rights reserved.