Puisi: Di Seberang Jembatan (Karya Ahda Imran)
Puisi: Di Seberang Jembatan
Karya: Ahda Imran
Di Seberang Jembatan
Demi malam
yang masuk ke dalam paru-paruku
demi lubuk sungai
tempat ikan-ikan menyimpan telurnya
demi selembar kertas
dan puisi yang berbaring di atasnya
Biarkan aku menyelam ke dasar
paling kelam. Menulis nama-nama berikutnya
dari apa yang selalu tak pernah bisa kita temukan
perumpamaannya. Ada banyak bulan dan tahun
kau mengintaiku dari balik air, di besi jembatan,
stasiun, toko buku, atau di nomor-nomor
handphone
Dan ada selalu malam ketika diam-diam
aku mengiris urat lenganku
Kita lebih menakjubkan dari apa pun
Kau hanya tertawa sambil menjilati darah
di lenganku. Lalu kembali sibuk memindahkan
cermin dan mewarnai rambut. Di arah tak terduga,
sebelum penyair menemukan kata, aku melihat
separuh tubuhku berlepasan bayang atas pasir,
dan seekor kuda yang berlari
ke dalam kobaran api
Demi malam
yang merasuk ke dalam paru-paruku
demi lubuk sungai
tempat ikan-ikan menyimpan telurnya
demi selembar kertas
dan puisi yang berbaring di atasnya
Biar kuurai seluruh nama-nama di batas
cahaya dan bayang, di batas air dan pasir,
di luar apa yang tak pernah bisa kuucapkan
padamu. Ke dalam setiap pori-poriku kau
menyelinap dan menghisap. Kita lebih
menakjubkan dari perumpamaan apa pun
Kita keindahan sekaligus kejahatan
Kau hanya tertawa
sambil terus menjilati darah
di lenganku.
2007
Sumber: Penunggang Kuda Negeri Malam (2008)
Puisi: Di Seberang Jembatan
Karya: Ahda Imran
Biodata Ahda Imran:
- Ahda Imran lahir pada tanggal 10 Agustus 1966 di Baruah Gunuang, Sumatera Barat, Indonesia.