Puisi: Bahasa Laut Itu (Karya Ahmad Faisal Imron)

Puisi "Bahasa Laut Itu" karya Ahmad Faisal Imron menggambarkan hubungan kompleks antara manusia dengan alam, khususnya laut, dengan fokus pada ...
Bahasa Laut Itu

mula-mula aku melihatmu dengan amarah seperti itu

kau masih juga kelabu, kau akan kehilangan diriku

maka terjadilah sebuah interview yang singkat
setelah enam belas tahun silam: aku menelanjangimu

pasir putih,  gelombang putih dan sebuah lengkungan memanjang
selalu saja ditandai dengan sebuah rangkulan, tarian, dengusan
selalu saja melahirkan dirinya sendiri, benar-benar fantastis

dan itu,  sama bentuknya dengan evolusi mimpi-mimpiku

masih di tepi ini, kulihat kau begitu menganga
o, sebab aku tak mengirim sesaji untukmu?
bunga-bunga langka 
ribuan kepala domba
Tuhan begitu bermakna

sangat sulit mendengar kepak sayap ratusan camar
atau lambaian tangan saat melepas kepergian sebuah kapal
tak ada jaring nelayan ataupun mercusuar
perawan-perawan bugil ataupun gerak cuaca
laut ini untukku, yang lebih gila dari khayalanku
angin yang kusut mengangkat pasir-pasir ke udara
inilah anggur neraka! sebuah metafor sederhana
bahkan jika sore ini hujan dilengkapkan, sangatlah ayu bagiku

kedahsyatan itu, kebiruan itu, menekan diri sendiri.

Analisis Puisi:

Puisi "Bahasa Laut Itu" karya Ahmad Faisal Imron menggambarkan hubungan kompleks antara manusia dengan alam, khususnya laut, dengan fokus pada perasaan kebingungan, kehilangan, dan keajaiban alam. Ada elemen penghayatan spiritual dan filosofis yang kuat dalam penggambaran alam dan perenungan akan eksistensi manusia.

Struktural

  • Imaji dan Simbolisme: Penyair menggunakan gambaran seperti pasir putih, gelombang, lengkungan, evolusi mimpi, dan angin untuk menciptakan suasana yang puitis dan melankolis. Simbolisme seperti bunga-bunga langka, kepala domba, dan angin yang kusut mengangkat pasir memberikan dimensi keajaiban dan misteri dalam keterhubungan manusia dengan alam.
  • Gaya Bahasa: Bahasa dalam puisi ini mengalir dengan keindahan dan kekuatan metafora, seperti "inilah anggur neraka! sebuah metafor sederhana" yang mengeksplorasi tema kehidupan dan keajaiban alam dengan cara yang mendalam.
  • Struktur dan Ritme: Puisi ini memiliki struktur yang terorganisir dengan baik, memungkinkan perpindahan emosional dari keadaan amarah dan kehilangan hingga keajaiban dan kekaguman terhadap alam.

Makna dan Interpretasi

Puisi "Bahasa Laut Itu" mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan manusia dengan alam, kesadaran akan keajaiban dan misteri alam semesta, serta refleksi akan eksistensi dan keberadaan diri. Penyair dengan cermat menggambarkan keindahan alam dan kompleksitas perasaan manusia melalui metafora dan gambaran yang kaya akan detail.

Ahmad Faisal Imron melalui puisi ini tidak hanya menggambarkan keindahan dan misteri alam, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan hubungan manusia dengan alam semesta yang luas. Dengan bahasa yang puitis dan imaji yang kuat, puisi ini membangkitkan perasaan kekaguman dan keheningan yang mendalam.

Ahmad Faisal Imron
Puisi: Bahasa Laut Itu
Karya: Ahmad Faisal Imron
Biodata Ahmad Faisal Imron:
  • Ahmad Faisal Imron lahir pada tanggal 25 Desember 1973 di Bandung.
© Sepenuhnya. All rights reserved.