Puisi: Sri Menjahit (Karya Ahda Imran)

Puisi "Sri Menjahit" merupakan penghormatan terhadap pekerjaan dan peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari, sambil menyoroti kekuatan hubungan ...
Sri Menjahit

Di permukaan kain
guntingku memisahkan siang dan malam
Duduk tenang mengayuh mesin perjalananku
meniti benang. Benang yang menyerahkan
sekalian tubuhnya. Menyatukan kembali
potingan tulang rusukmu:

Ini baju untukmu, suami, sayang...

2016

Analisis Puisi:

Puisi "Sri Menjahit" karya Ahda Imran menggambarkan kegiatan seorang perempuan yang menjadi penjahit dan menciptakan pakaian untuk orang lain.

Tema Kehidupan Seorang Penjahit: Puisi ini mengangkat tema kehidupan seorang penjahit, khususnya seorang perempuan yang dengan cermat dan penuh dedikasi menciptakan pakaian untuk orang lain. Aktivitas menjahit menjadi representasi dari peran dan tanggung jawab perempuan dalam memperindah kehidupan orang lain.

Simbolisme Gunting dan Benang: Penggunaan gunting dan benang dalam puisi memiliki makna simbolis yang dalam. Gunting melambangkan pemisahan dan pembentukan, sementara benang melambangkan penghubung dan penyatuan. Aktivitas menjahit menjadi metafora untuk mengatasi perbedaan dan memperbaiki keretakan dalam hubungan.

Perenungan tentang Hubungan: Pada intinya, puisi ini mencerminkan perenungan seorang penjahit tentang hubungan antara siang dan malam, yang melambangkan perjalanan hidup dan kerapuhan manusia. Proses menjahit menjadi semacam meditasi yang menghubungkan kehidupan dan kematian, dengan menciptakan pakaian sebagai metafora dari keberlangsungan dan perubahan.

Pesan tentang Cinta dan Perhatian: Penjahit dalam puisi ini menciptakan pakaian untuk suaminya dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Melalui proses menjahit, ia tidak hanya membuat pakaian fisik, tetapi juga menyatukan kembali "potingan tulang rusuk" suaminya, menunjukkan kekuatan dan kerapuhan hubungan manusia.

Kedalaman Emosi dan Keterhubungan: Meskipun puisi ini singkat, ia mengandung kedalaman emosi dan keterhubungan yang menggambarkan kehidupan seorang penjahit. Aktivitas yang sederhana seperti menjahit diangkat menjadi sebuah pengalaman yang mendalam tentang cinta, perhatian, dan keterikatan manusia.

Puisi "Sri Menjahit" merupakan penghormatan terhadap pekerjaan dan peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari, sambil menyoroti kekuatan hubungan manusia dan kerapuhannya. Ahda Imran berhasil menggambarkan keindahan dan kedalaman dalam aktivitas yang sering dianggap sederhana seperti menjahit.

Ahda Imran
Puisi: Sri Menjahit
Karya: Ahda Imran

Biodata Ahda Imran:
  • Ahda Imran lahir pada tanggal 10 Agustus 1966 di Baruah Gunuang, Sumatera Barat, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.