Puisi: Sebuah Fantasi dari Modigliani (Karya Iswadi Pratama)

Puisi "Sebuah Fantasi dari Modigliani" karya Iswadi Pratama menggambarkan kisah cinta yang kompleks dengan latar belakang seni dan romantisme.
Sebuah Fantasi dari Modigliani
(- Aletta)

Engkau malim yang kujumpa di Milan
dalam trem lembab di akhir November

kau lunglai di bahuku, memandangi akanan
sebuah kastil menggigil disepuh winter

matamu teja, mata yang ingin percaya
bahwa di awal musim nanti, akan ada yang kembali

lalu kita seperti dingin dihembus angin
aku pergi, dan kau menghilang dalam iring-iringan gypsy

“aku angankan kau seperti Modigliani
merebut Jeanne dari gereja yang sinis, tanpa tuberkulosis”

tapi bagiku Aletta, matamu tak sompong belaka
meski selalu kau rindukan rumah dan sebuah keluarga

dan kini, di bawah hangat musim semi
aku mengenangmu di tepi estuari

di kaki Sforzesco, di taman Sempione
sepi gemetar, seperti kau yang selalu dihalau

kudengar suara batuk dan sesak nafas
seseorang telah menyekapmu dalam kanvas

tubuh Romani-mu lebih elok dalam warna dan garis
dan aku terus kehilanganmu dalam seluruh sintaksis.

2010

Analisis Puisi:

Puisi "Sebuah Fantasi dari Modigliani" karya Iswadi Pratama menggambarkan kisah cinta yang kompleks dengan latar belakang seni dan romantisme.

Setting Romantis dan Melankolis: Puisi dimulai dengan suasana romantis di Milan pada akhir November, yang diwarnai dengan trem lembab dan atmosfir dingin musim dingin. Penyair mengeksplorasi suasana yang melankolis, menciptakan latar yang cocok untuk kisah cinta yang melintas batas waktu.

Referensi Seni dan Budaya: Penyair merujuk pada Modigliani, seorang pelukis terkenal yang dikenal dengan gaya seninya yang unik. Referensi ini menambah dimensi artistik pada puisi, menciptakan hubungan antara kisah cinta yang digambarkan dan keindahan seni visual.

Konflik dan Kerinduan: Puisi mengeksplorasi konflik batin tokoh-tokohnya, terutama dalam hubungan yang kompleks antara penutur puisi dan "Aletta". Ada kerinduan yang mendalam dan kerumitan dalam perasaan tokoh-tokoh ini, ditandai dengan ketidakpastian dan kehilangan.

Imaji dan Metafora: Metafora yang digunakan, seperti "seperti dingin dihembus angin" atau "sepi gemetar", menciptakan gambaran yang kuat tentang perasaan yang melanda tokoh-tokoh. Imaji tentang kanvas dan lukisan juga menambah kedalaman pada pemahaman tentang hubungan antara seni dan kehidupan.

Perubahan Musim dan Perubahan Hati: Perubahan musim dari musim dingin menuju musim semi mencerminkan perubahan dalam suasana hati dan perasaan tokoh-tokoh dalam puisi. Ini menunjukkan perjalanan emosional yang dialami tokoh-tokoh seiring waktu.

Puisi ini menggambarkan keindahan dan kompleksitas cinta, diiringi dengan latar belakang seni yang kaya. Melalui bahasa yang indah dan imaji yang kuat, Iswadi Pratama berhasil menghadirkan pengalaman emosional yang mendalam dalam puisi "Sebuah Fantasi dari Modigliani".

Iswadi Pratama
Puisi: Sebuah Fantasi dari Modigliani
Karya: Iswadi Pratama

Biodata Iswadi Pratama:
  • Iswadi Pratama lahir pada tanggal 8 April 1971 di Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.