Puisi: Maitara Tidore (Karya Ahda Imran)

Puisi "Maitara Tidore" karya Ahda Imran menggambarkan keindahan alam yang tenang dan mempesona, serta perasaan yang muncul di dalamnya.
Maitara Tidore

Di Maitara keindahan itu
adalah laut yang tak bersuara
gugusan pulau dan pegunungan
terapung di atas air, seperti
perempuan cantik yang pendiam

Di perairan dangkal, pada batu-batu karang
berwarna toska, ikan-ikan berenang pelan
dengan perutnya yang buncit

Hari terang. Dunia seolah baru saja diciptakan

Dari puncak gunung berapi
kau menghembus ke dalam tubuhku
kita bergulingan di permukaan air

Pagut ciuman di dasar laut

Di Maitara keindahan itu
adalah langit yang tak bersuara
kelambu yang terlalu lembut menahan
hasratku menjadi manusia. Kubiarkan
kau menghembus pulang ke puncak gunung
berapi itu. Menyiapkan pahala dan kutukan
berikutnya. Sedang aku terus bergulingan
di selat kecil ini

Di Maitara keindahan itu
adalah laut yang tak bersuara.

2011

Analisis Puisi:

Puisi "Maitara Tidore" karya Ahda Imran adalah sebuah puisi yang membawa pembaca pada perjalanan visual dan emosional ke sebuah tempat yang eksotis, yakni Maitara di Tidore. Dengan kata-kata yang indah dan imajinatif, Ahda Imran menggambarkan keindahan alam yang tenang dan mempesona, serta perasaan yang muncul di dalamnya.

Tema Puisi: Tema yang dominan dalam puisi ini adalah keindahan alam dan eksplorasi emosi manusia. Puisi ini menggambarkan keindahan alam Maitara di Tidore, yang tercermin dari laut yang tenang, gugusan pulau, pegunungan, dan ikan-ikan yang berenang pelan. Namun, di balik keindahan alam tersebut, terdapat perasaan yang rumit dan introspeksi tentang hasrat, kesendirian, dan keinginan untuk bersatu dengan alam.

Gambaran Visual: Ahda Imran menggunakan gambaran visual yang kuat untuk menggambarkan keindahan alam Maitara. Dia menggambarkan laut yang tenang, gugusan pulau yang terapung di atas air, warna-warni batu karang, dan gerakan perlahan ikan-ikan di dasar laut. Ini semua membantu pembaca merasakan kehadiran alam yang megah dan menakjubkan.

Eksplorasi Emosi: Selain menggambarkan keindahan alam, puisi ini juga menggali emosi manusia. Ada perasaan kesendirian, keinginan, dan introspeksi yang tercermin dalam puisi ini. Ada hasrat untuk menjadi manusia, untuk bergulingan di permukaan air, dan untuk menghembuskan nafas kembali ke puncak gunung berapi. Semua ini menciptakan lapisan emosional yang kompleks dalam puisi.

Penggunaan Bahasa: Ahda Imran menggunakan bahasa yang kaya dan imajinatif untuk menciptakan suasana yang mendalam dalam puisi ini. Dia menggunakan kata-kata seperti "kelambu yang terlalu lembut menahan" untuk menggambarkan hasrat dan rasa penahanannya. Penggunaan bahasa yang metaforis dan deskriptif membantu menciptakan citra yang kuat dan menghidupkan alam Maitara di Tidore.

Secara keseluruhan, puisi "Maitara Tidore" karya Ahda Imran adalah sebuah karya yang indah dan menggugah. Melalui gambaran alam yang megah dan eksplorasi emosi manusia, Ahda Imran membawa pembaca pada perjalanan yang mendalam dan memikat. Puisi ini tidak hanya tentang keindahan alam, tetapi juga tentang perjalanan batin yang penuh makna.

Ahda Imran
Puisi: Maitara Tidore
Karya: Ahda Imran

Biodata Ahda Imran:
  • Ahda Imran lahir pada tanggal 10 Agustus 1966 di Baruah Gunuang, Sumatera Barat, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.