Puisi: Ada yang Lebih Tabah dari Hujan Bulan Juni (Karya Agus Noor)

Puisi "Ada yang Lebih Tabah dari Hujan Bulan Juni" karya Agus Noor menghadirkan gambaran tentang kehadiran yang tidak pernah disadari namun terus ...
Ada yang Lebih Tabah dari Hujan Bulan Juni
(: SDD)

Ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni, ialah ia, yang terus mencintaimu, meski kau tak pernah menyadari, dan selalu berjaga dalam kesedihan dan kebahagiaanmu

Ialah yang menggeletar dalam doa-doamu, tanpa pernah kau menyadari, dan kau pun tentram karena merasa ada yang selalu menjagamu

Tanpa pernah kau menyadari, ia diam-diam menjelma bayanganmu, hingga bahkan pun dalam sunyi kau tak lagi merasa sendiri.

Ia, yang sungguh lebih tabah dari hujan bulan Juni, selalu berbisik lembut di telingamu, meski kau tak pernah menyadari, dan seluruh kenanganmu menjadi hangat dalam ingatan

Saat kau terisak menahan tangis, ia yang lebih bijak dari bulan Juni, merasuk ke dalam dadamu yang disesaki duka, hingga kau semakin memahami: betapa airmata mencintai orang yang paling dicintainya dengan cara menjatuhkan diri

Ia jugalah yang menyelusup ke paru-parumu, tanpa sekali pun pernah kau menyadari, ketika kau mendadak tersengal oleh entah apa, dan segalanya tiba-tiba saja menjadi terasa lega

Ketika senja, ia yang lebih arif dari bulan Juni, tanpa pernah kau menyadari, meruapkan hangat ke dalam teh yang tengah kau nikmati pelan-pelan, hingga kau merasakan sore begitu damai dan menentramkan

Ia jualah yang terus duduk di sampingmu, tanpa pernah kau menyadari, menemanimu dengan sabar memandangi cahaya senja yang perlahan memudar, dan kau bersyukur pada segala yang sebentar

Dan ketika kau tidur, ia yang lebih arif dari bulan Juni, tak lelah berjaga: dihapusnya debu kecemasan yang berguguran dalam mimpimu

Ada yang jauh lebih tabah dari hujan bulan Juni, lebih bijak, dan lebih arif, tetapi kau tak pernah menyadari, meski selalu ada di kesedihan dan kebahagiaanmu, karena ia tak henti-henti mencintaimu.

2010

Sumber: Ciuman yang Menyelamatkan dari Kesedihan (2012)

Analisis Puisi:

Puisi "Ada yang Lebih Tabah dari Hujan Bulan Juni" karya Agus Noor menghadirkan gambaran tentang kehadiran yang tidak pernah disadari namun terus hadir dalam setiap momen kehidupan. Dengan menggunakan metafora hujan bulan Juni, penyair menciptakan sebuah karya yang merangkul keabadian dan ketabahan dalam cinta.

Tabah Seperti Hujan Bulan Juni: Penyair membuka puisi dengan perbandingan antara keberanian (ketabahan) sesuatu yang lebih besar dari hujan bulan Juni. Hujan bulan Juni di sini mungkin mencerminkan suatu kejadian atau cobaan hidup yang sulit, dan ada yang lebih tabah, lebih tahan banting, yakni cinta yang terus hadir.

Cinta yang Terus Mencintaimu: Puisi menyoroti keberanian cinta yang terus mencintai, meski tanpa disadari. Cinta tersebut adalah bentuk kesetiaan yang tak tergoyahkan, selalu bersama di dalam kesedihan dan kebahagiaan, bahkan ketika sang kekasih tidak menyadari keberadaannya.

Doa-Doa yang Menggeletar: Penyair menggambarkan keberadaan ini seperti doa-doamu yang menggeletar. Cinta ini berada di dalam setiap doa, meskipun tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata. Keberadaannya memberikan ketentraman dan ketenangan.

Bayangan yang Diam-Diam Menjelma: Puisi menyajikan bayangan yang diam-diam menjelma menjadi keberanian dan kehangatan. Bahkan dalam keheningan, cinta ini tetap hadir dan menjadi penopang bagi sang kekasih, hingga membuatnya merasa tidak sendirian.

Mengertikan Air Mata Mencintai: Penyair menggambarkan kebijaksanaan cinta ketika sang kekasih menangis. Cinta ini lebih bijak dari bulan Juni karena dapat merasuki perasaan sang kekasih, membuatnya memahami arti airmata sebagai bentuk pengorbanan dalam mencintai.

Penyelusupan ke Dalam Tubuh: Cinta ini tak terduga seperti penyelusupan ke dalam tubuh, memberikan rasa lega ketika sedang tertekan. Keberadaannya memberikan ketenangan dan meresapi setiap sudut hati yang mungkin terlupakan.

Kehadiran di Setiap Momen: Puisi menggambarkan kehadiran cinta ini di setiap momen kehidupan, baik yang terang maupun yang gelap. Cinta ini menjadi peneman setia yang tak henti-henti mencintai dan bersama di setiap langkah.

Puisi "Ada yang Lebih Tabah dari Hujan Bulan Juni" adalah karya yang memukau dengan keindahan bahasa dan makna yang dalam. Agus Noor berhasil menggambarkan kehadiran cinta yang tabah, bijak, dan penuh pengertian. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang keberanian dan kebijaksanaan cinta yang tak pernah terlihat, tetapi selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan.

Agus Noor
Puisi: Ada yang Lebih Tabah dari Hujan Bulan Juni
Karya: Agus Noor

Biodata Agus Noor:
  • Agus Noor lahir pada tanggal 26 Juni 1968 di Margasari, Tegal, Jawa Tengah, Indonesia.
  • Agus Noor adalah seorang penulis puisi, cerpen, prosa, naskah lakon dan skenario sinetron.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.