Puisi: Seusai Malam di Kafetaria (Karya Agit Yogi Subandi)

Puisi: Seusai Malam di Kafetaria Karya: Agit Yogi Subandi
Seusai Malam di Kafetaria
(: Melisa)


Genggamlah tanganku, seperti engkau menggenggam dompet persegi panjangmu.
yang kaupercaya dapat menyimpan segala sesuatu tentang dirimu.
genggamlah, karena demi Aphrodite, Nyx, dan Eros aku ingin berada
dalam tanganmu.
engkaulah sesuatu yang tak pernah menjelma sungai yang mengalir di balik dagingku.
demi lampu-lampu yang menyatakan malam, demi bulan yang tak bisa menceritakan
tentangku kepadamu, maka genggamlah tanganku.
karena di mimpi ke seratusku, kautelah merapatkan pundakmu di dadaku.
tapi mengapa, malam yang menuntunku di meja penjamuan itu,
membuatku semakin ragu pada cahaya gemintang yang lindap di matamu?
bintang-bintang itu kaupinjam untuk kaurekatkan di matamu, di rambutmu dan
di keningmu. tapi tak sekali pun langit meminta kembali darimu.
ya, lisa, akulah gelap dan kaubintang yang bekerlip itu
tapi jika aku terang, mungkin kautak akan menjelma gemerlap di mataku.
kini, kita berada di tempat yang berbeda.
tak lagi di sebuah kafe yang penuh dusta dari gemerlap lampu
dan bintang-bintang yang kaupinjam itu.
dan aku semakin percaya, bintang-bintang yang lindap di matamu itu,
sesungguhnya bukanlah milikmu,
tapi milik malam yang melindapkan bintang-bintangnya
di matamu.


2008

Puisi: Seusai Malam di Kafetaria
Puisi: Seusai Malam di Kafetaria
Karya: Agit Yogi Subandi
© Sepenuhnya. All rights reserved.