Puisi: Sebuah Cermin Jatuh ke Lantai (Karya Agit Yogi Subandi)

Puisi: Berita: Sebuah Cermin Jatuh Ke Lantai Karya: Agit Yogi Subandi
Berita: Sebuah Cermin Jatuh ke Lantai


Cuaca lembab di Kampung Baru
lantaran gerimis jatuh pagi hari
entah siapa telah mencampakkan 
dengan lembut di beranda

lagu-lagu tetap kering
seperti kerongkongan saat bangun tidur
temanku tak ada yang mempunyai mantel
hanya sebilah pisau dan kompor sumbu

renai masih menyisakan lembab yang makin
akut
meluncur di jendela kamarku
seseorang telah terbingkai rapih
ia kuyup dengan payung biru tua
dan dingin menyamudra di tubuhnya
tapi ia tak ingin mengetuk jendela
ia lebih suka berdiam di dalam bingkai
siapa yang tega melukismu hingga abadi?
tanpa makan, minum apalagi kekasih 

setelah berkali-kali diam,
akhirnya seorang kurir datang
katanya, disuruh perempuan di dalam lukisan 
itu
untuk mengantarkan sebuah payung -
agar bisa jalan-jalan dengan perempuan itu -
dan sebuah berita:
ayo, tengok
cermin yang jatuh ke lantai!


Juni, 2007

Puisi: Sebuah Cermin Jatuh ke Lantai
Puisi: Sebuah Cermin Jatuh Ke Lantai
Karya: Agit Yogi Subandi

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Hening Kini kumasuki kota yang apabila siang dan malam tetap hening. orang-orang melintas hanya diam, namun tubuhnya bergetar dan berdarah. s…
  • Sajak Kamar Masih kuingat namamu dari puluhan tahun lalu yang bereingkarnasi menjelma guci Guci yang tak mengucap selamat datang atau berkata selamat malam meski kautah…
  • Kebun Terima kasih telah memilihku sebagai kebunmu: lahan belukar yang telah melewati cuaca cerah dan muram. di tubuhku, suara-suara tumbuh dan berpinak, semakin cerlang di tebar…
  • Akuamarin Jernih tepian pantai berwajah opal batuan koral dan warna dalamnya adalah jejak besi berstruktur kasar segitiga Kristal. 2010Analisis Puisi:Puisi "Akuamarin" kary…
  • Akuarium Ikan Sasar Ayo, kita mencari makan di dasar... aku tak mengira, kita berada di akuarium yang sama mendendangkan lagu kesukaan dari jaman yang jauh kemudian memint…
  • Buku Buku, segumpal awan di cakrawala: kepingan malam seseorang yang hilang. engkaulah jiwa yang memperlihatkan sebentuk bola kapas dari tubuhmu. ... tubuhmu segumpal awan…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.