Puisi: Riwayat Gerimis (Karya Agit Yogi Subandi)
Puisi: Riwayat Gerimis
Karya: Agit Yogi Subandi
Riwayat Gerimis
Dan di sepanjang gerimis, kau dan aku
meresapi renyai
mungkin dingin, mungkin juga resah
tak tahu bagaimana langit mengolah rasa
yang aku tahu, dingin menyergap kita di
tenda
seberapa besar gerimis mengubur wajah
lucumu?
sementara, kauterus menelan ludah
berulang-ulang sambil meromok
menyaksikan kue pukis hangat ditaburi
kismis dan cokelat
juga mendengar samar percakapan orang-orang
sasar
kulihat gerimis meluncur di pipimu
dan malam dicengkeram gelisah yang
mengaduh,
tapi kautersenyum
betapa bau gerimis lebih pekat daripada
hujan, bukan!
lalu kita pergi sambil mengumpat waktu yang
culas
menembus remang kota yang dikubur
sunyi
tapi bukan kesunyianmu dan kesunyianku.
Juni, 2007
Karya: Agit Yogi Subandi