Pada Malam yang Dipintal dengan Segelas Anggur
Pada malam yang dipintal dengan gelas-gelas anggur ini
kutuliskan namamu (tepat di bibir gelas)
dengan marker yang tak permanen.
berharap suatu waktu, kau menghardikku untuk meninggalkan
fermentasi anggur ini yang sebenarnya membuatmu murka dan
menjauh dariku. tapi mengapa kau tak juga datang menemuiku.
aku telah kehilangan diri selama bertahun-tahun dan mulai
tak mengenal diriku di tiap jam. maka aneh bila aku semakin takut
padamu, karena dirimu semakin jauh, mengabur di antara musim-musim
yang juga turut terhapus oleh musim-musim yang lain.
pada malam yang dipintal dengan gelas-gelas anggur ini,
kutuliskan namamu dengan marker yang tak permanen,
dan kau turut terhapus oleh basah anggur itu.
Juni, 2009
Puisi: Pada Malam yang Dipintal dengan Segelas Anggur
Karya: Agit Yogi Subandi