Pada Malam 1000 Bulan
ketika semesta takjub oleh cahaya
ketika ruang dan waktu dihentikan
ketika makhluk ada di dalamnya
ketika 19 hurup melafalkan namamu
seketika 19 ruang waktu dibukukan
seketika 7 langit dilipat di dalam sebuah cincin
seketika dia menjumpai sebuah salam
seketika itu dia tidak di dalam
semua dan segala yang masih bisa dimetaforakan
tersebab hanya dia dan kekasih yang
tidak pernah pantas tersisih
oleh apapun kecuali tertindih oleh cinta yang menagih
ketika itulah
semua pandangannya hanya satu
segala geraknya hanya menuju satu
dan setiap bahagia dan sedihnya hanya satu
alasannya, adalah dia
yang diterbangkan dari seluruh
bintang gemintang dengan segala planetnya
demi menyaksikan: betapa indahnya, kamu!
Yogyakarta, 17 Agustus 2012
Puisi: Pada Malam 1000 Bulan
Karya: Abdul Wachid B. S.