Puisi: Kuala Lumpur-Singapura (Karya Gunoto Saparie)

Puisi: Kuala Lumpur-Singapura Karya: Gunoto Saparie
Kuala Lumpur-Singapura


Di lebuh lempang raya
antara kuala lumpur-singapura
bus pun terus cepat melaju
di balik kaca jendela: malaikatkah itu?

Ada namaku dan namamu
tergores di pohon kelapa sawit itu
namun bus pun terus saja menderu
melintasi jembatan di atas laut biru

Di lebuh lempang raya
antara kuala lumpur-singapura
aku pun menangkap lanskap di luar
melayu modern bergegas tak terkejar


"Foto Gunoto Saparie"
Puisi: Kuala Lumpur-Singapura
Karya: Gunoto Saparie

Gunoto Saparie. Lahir di Kendal, Jawa Tengah, 22 Desember 1955. Pendidikan Akademi Uang dan Bank Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang. Kumpulan puisi tunggalnya yang telah terbit adalah Melancholia (Damad, Semarang, 1979), Solitaire (Indragiri, Semarang, 1981),  Malam Pertama (Mimbar, Semarang, 1996),  dan Penyair Kamar (Forum Komunikasi Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Semarang, 2018).


Kumpulan esai tunggalnya Islam dalam Kesusastraan Indonesia (Yayasan Arus, Jakarta, 1986). Kumpulan cerita rakyatnya Ki Ageng Pandanaran: Dongeng Terpilih Jawa Tengah (Pusat Bahasa, Jakarta, 2004).

Ia pernah menerbitkan antologi puisi bersama Korrie Layun Rampan berjudul Putih! Putih! Putih! (Yogyakarta, 1976) dan Suara Sendawar Kendal (Karawang, 2015). Puisi-puisinya terhimpun dalam berbagai antologi bersama para penyair Indonesia lain, termasuk dalam Kidung Kelam (Seri Puisi Esai Indonesia - Provinsi Jawa Tengah, 2018).

Saat ini ia menjabat Pemimpin Redaksi Kampus Indonesia (Jakarta) dan Tanahku (Semarang) setelah sebelumnya menjabat Redaktur Pelaksana dan Staf Ahli Pemimpin Umum Koran Wawasan (Semarang). Sempat pula bekerja di bidang pendidikan, konstruksi, dan perbankan. Aktif dalam berbagai organisasi, antara lain dipercaya sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT), Fungsionaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wilayah Jawa Tengah, Ketua Forum Komunikasi Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (FKWPK), dan Pengurus Yayasan Cinta Sastra, Jakarta.  Sebelumnya sempat menjadi Wakil Ketua Seksi Budaya dan Film PWI Jawa Tengah dan Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jawa Tengah.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • RinduRindu...Datangmu memisahkan kitaMembuat kita semakin tersiksaNamun keindahanmu begitu terasaMembuat senyuman tak mungkin binasaRindu...Mengapa selalu datang menyerbuSelalu mem…
  • Galunggunggalunggung, ada di mana puncak kawahmu itu?sebagian menebal dalam riol, sebagian memadatdi pekarangan, sebagian melekat pada mata, dalamusus dan paru-paru. Sisanya kekal …
  • Huruf-Huruf Menjepithuruf-huruf menjepit tubuh tidurkumesin tik, elektrikmenampar pipi menyuapkan mimpi"berhenti" teriak teleponbintang mengerdip, bintang membelalaksegala yang har…
  • Sarapan Pagi sarapan pagiku hanya gegas langkah orang-orang berangkat kerja terkadang pula jeritan tetangga sebelah bertikai pada kenyataan yang pahit dengan amara…
  • Kalender RuangHelai demi helai kalender jatuhLepas dari dinding waktuHari demi hari nyawa lepas dari dinding ragaTak lagi nomor untuk bilanganTak ada lagi bagi kehidupan.Hari demi …
  • Lukisanberibu warna dari bulu-bulu burung cintakukususun di lazuardi, jadilah lukisan bidadariyang datang dari surga kenangania adalah engkau, manisku!bagai burung gelatik ajaibden…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.