Puisi: Kalau Aku Harus Membisikkan (Karya Agit Yogi Subandi)

Puisi: Kalau Aku Harus Membisikkan Desah Daun-Daun Kepadamu Karya: Agit Yogi Subandi
Kalau Aku Harus Membisikkan
Desah Daun-Daun Kepadamu


Mungkin akan kau tangisi setiap gugurannya,
seperti engkau menangisi punggung yang semakin menjauh.
betapa hujan akan menidurkanmu di ranjang-ranjang lembab,
dan menceritakan dongeng pengembara yang terjatuh
di jurang-jurang,
... sepanjang sungai.


November, 2008

Puisi: Kalau Aku Harus Membisikkan Desah Daun-Daun Kepadamu
Puisi: Kalau Aku Harus Membisikkan
Karya: Agit Yogi Subandi

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Hening Kini kumasuki kota yang apabila siang dan malam tetap hening. orang-orang melintas hanya diam, namun tubuhnya bergetar dan berdarah. s…
  • Akuamarin Jernih tepian pantai berwajah opal batuan koral dan warna dalamnya adalah jejak besi berstruktur kasar segitiga Kristal. 2010Analisis Puisi:Puisi "Akuamarin" kary…
  • Sajak Kamar Masih kuingat namamu dari puluhan tahun lalu yang bereingkarnasi menjelma guci Guci yang tak mengucap selamat datang atau berkata selamat malam meski kautah…
  • Buku Buku, segumpal awan di cakrawala: kepingan malam seseorang yang hilang. engkaulah jiwa yang memperlihatkan sebentuk bola kapas dari tubuhmu. ... tubuhmu segumpal awan…
  • Akuarium Ikan Sasar Ayo, kita mencari makan di dasar... aku tak mengira, kita berada di akuarium yang sama mendendangkan lagu kesukaan dari jaman yang jauh kemudian memint…
  • Kebun Terima kasih telah memilihku sebagai kebunmu: lahan belukar yang telah melewati cuaca cerah dan muram. di tubuhku, suara-suara tumbuh dan berpinak, semakin cerlang di tebar…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.