Di Penghujung Petang
Mereka ada di sana, di penghujung petang.
bersama mimpi-mimpi yang hampir karam.
mereka bertani sambil menularkan mimpinya
kepada anak-anaknya,
dan setiap hari
berusaha memotong sinar matahari:
di kebun-kebun, di bendungan Berantas yang sepi,
dan hening mata belati.
mereka seperti hendak mengibarkan bendera
yang lebih tinggi dari pepohonan karet tua.
dan mereka para orang tua
menderes batang-batang karet di ladang-ladang,
dan anak-anaknya menyimpan getah di dalam tubuh
seperti padi di dalam lumbung-lumbung.
namun mereka jadi mengerti,
bahwa hidup seperti mengasah batu intan
berkilau adalah tujuan.
dan kepada anak-anaknya mereka berkata:
“di dadamu segala kemenangan, anakku,
mahligai yang tak beraga, tempat ruh kami
bersemayam nanti”
Kotabumi-Kembang Gading, Januari 2012
Puisi: Di Penghujung Petang
Karya: Agit Yogi Subandi