Puisi: Batu Layar (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi "Batu Layar" karya Abdul Wachid B. S. mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari kesetiaan, kesabaran, dan pulang ke pangkuan Tuhan.
Batu Layar

di atas tikungan jalan ini
kucari-cari apa yang
disebut batu layar
tetapi yang kujumpai

kehijauan pohonan
di sepanjang jalan
kebiruan langit dan laut
bertemu mesra berpagut

di atas undakan ke makam
ternyata hanya kopiah dan sorban
tanda ketundukan bersemayam
ketika sang kekasih pasujudan

ingin pulang kepada sempurna
menyebar kasih tanpa pilih-pilih
sekalipun di mana pun jalan cinta
adalah pulang yang sahih

ingin pulang kepada sempurna
sabar yang tak berkesudahan
beristri beranak di bumi lombok
apakah pulang berarti kepergian?
sejak hujan dan petir menyambar
pulangnya adalah perginya
yang tinggal hanyalah batu layar
yang tunggal lurus ke arah ka’bah

sejak itulah di makam tanpa pusara
bersama guru kita tahlilkan rindu
kita nazarkan sebuah pertemuan
sebelum mati sampai menunai haji

Lombok, 13 Agustus 2017

Analisis Puisi:

Puisi "Batu Layar" karya Abdul Wachid B. S. menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian makna hidup.

Simbolisme Batu Layar: Batu layar menjadi simbol utama dalam puisi ini. Batu layar adalah penunjuk arah menuju Ka'bah, yang melambangkan arah spiritual dan tujuan hidup yang suci bagi umat Islam. Batu layar juga melambangkan kesetiaan dan keteguhan hati dalam menghadapi arus kehidupan.

Perjalanan Spiritual: Puisi ini mencerminkan perjalanan spiritual seseorang yang mencari makna hidup dan ketenangan batin. Penyair menggambarkan perjalanan fisik dan metaforis dalam mencari "batu layar", yang mencerminkan pencarian akan ketenangan dan arah hidup yang benar.

Kesetiaan dan Kesabaran: Tema kesetiaan dan kesabaran muncul dalam puisi ini. Meskipun pencarian "batu layar" tidak selalu mudah, karakter dalam puisi ini tetap setia pada perjalanannya dan memiliki kesabaran yang tak berkesudahan untuk mencapai tujuannya.

Pergulatan Batin: Penyair mengeksplorasi pergulatan batin individu dalam mencari arti hidup dan hubungan dengan Tuhan. Ketika sang kekasih pasujudan, ada penggambaran ketundukan dan kepatuhan pada kehendak Ilahi.

Pulang ke Ka'bah: Pulang ke Ka'bah melambangkan pulang ke pangkuan Tuhan dan pencapaian keutamaan spiritual tertinggi. Pulang bukanlah sekadar pergi dari suatu tempat, tetapi merupakan pencapaian hakiki dari kehadiran diri di dunia ini.

Puisi "Batu Layar" karya Abdul Wachid B. S. adalah sebuah refleksi mendalam tentang perjalanan spiritual dan pencarian makna hidup. Dengan simbolisme yang kaya dan bahasa yang indah, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari kesetiaan, kesabaran, dan pulang ke pangkuan Tuhan.

Puisi
Puisi: Batu Layar
Karya: Abdul Wachid B. S.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.