Airmata
airmata itu bersumber
dari hati lalu mengalir
dari hati ke hati
melewati celah batu-batu
melarung dendam
ataukah rindu
mengusung kesumat
ataukah keramat
kelak ketika otak tak
mampu lagi berontak
lantaran tubuh
telah rubuh
airmata itulah yang
akan menjadi saksi
kembalinya ruh
ke dalam tubuh
di tepian muara
di sebuah taman yang
mahaluas batas antara
mataair dan airmata
kau
aku
saling
berkaca.
Yogyakarta, 19 Juli 2014
Karya: Abdul Wachid B. S.