Puisi: Aduh Gusti (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi: Aduh Gusti Karya: Abdul Wachid B. S.

Aduh Gusti

aduh gusti hamba debu bermandikan debu hari-hari hamba menjadi kelabu hitam-putih putih-hitam tidak menentu
aduh gusti harap-harap cemas cemaskan harap-harap segala dan semua hamba bertiarap kecuali cinta yang bikin darah tersirap
aduh gusti sekalipun hamba penuh noda tetapi hamba senantiasa berdoa semoga gusti mengampuni seluas samodra.

Yogyakarta, 6 Juni 2016

Puisi: Aduh Gusti

Karya: Abdul Wachid B. S.

Salin

Anda mungkin menyukai postingan ini

Puisi: Sajak Ibu Pertiwi (Karya Dimas Arika Mihardja)
Sajak Ibu Pertiwi "Kulihat ibu pertiwi Sedang berduka hati ...." Dadanya diguncang gempa Hatinya dilanda tsunami. "Kulihat ibu pertiwi Seda…
Puisi: Ranjang Pengantin, Kopenhagen (Karya Goenawan Mohamad)
Ranjang Pengantin, Kopenhagen Di luar salju terus. Hampir pagi tubuhmu terbit dari birahi. Angin menembus. Hilang lagi napasmu membayang dalam dingin. Mencari…
Puisi: Pada Tirai yang Melambai (Karya Dimas Arika Mihardja)
Pada Tirai yang Melambai Pada tirai yang melambai terasa ada badai. lalu mayat-mayat terkulai pucat-pasi. tiada suara tawa atau canda. di sini semua fana semata hanya seremo…
Puisi: Upacara Gerimis (Karya Dimas Arika Mihardja)
Upacara Gerimis Pasukan hujan berbaris pandang matanya mengiris nurani mikrofon tegak di atas kehampaan menyimpan aneka suara aneka irama ba…
Puisi: Malam Laut (Karya Abdul Hadi WM)
Malam Laut Sekarang, dingin lembab lagi Di pantai engk…
Puisi: Restorasi Puisi (Karya Dimas Arika Mihardja)
Restorasi Puisi (: Goenawan, Sapardi, Subagio) Asmaradana, kabarkan pada pariksit senja bangkit dan menara adalah penjara tapi engkau masih jug…