Telepon
Mas, ini Adik
Mas di mana?
Dua buah pir mengeras
Dimatangkan rindu tak berbalas
Ya, ini Mas
Emas didulang waktu
Antara kerja dan ruang tunggu
Keringat terus-terusan diperas
Mas, ini Adik!
Kapan mampir pulang?
Khuldi yang ditanam dinihari
Sudah siap dipetik esok pagi
Wah! Benarkah?
Ada fatamorgana antara kalender
Lelaki tentu tak keder
Tapi bukankah tamu tak lewat jendela?
Ah, Mas. Ini Adik
Kutunggu di malam-malam berhias
Tapi, lima belas menit lagi, tidurlah
Jaga jiwa dan tubuhmu baik-baik
Ya, terimakasih
Lelakimu di antara kabut
Rumah manis lembut, malam susut
Gelak anak yang mendera sayang
(Telpon putus
Sinar rembulan pupus
Senyap merambat
Jam dinding sekarat)
2001
Karya: Abdul Wachid B. S.