Percaya pada Jam
Percaya pada jarum jam yang
Berputar di tembok itu
Detik ke detik melindas senyap
Di luar ada tarian siang
Yang mengisi tabung-tabung
Minyak wangi duniawi
Jarum itu bisa juga menjelma mata senjata
Siap merobek kelaminmu
Sedang kau dan kasihmu pulas dalam
Mainan surgawi
Dan ketika kau di bawahnya, ia menudingmu
Jangan lagi menggigil oleh kilat tajamnya
Saat lain kau akan di ujungnya
Begitu genting sekaligus lena
Percaya pada jam yang
Dentangnya mendadak membangunkanmu
Di tengah malam. Ia juga dengar keluh
”Tuan, Tuan tak lagi meninggalkanku, bukan?”
Pagi hari seorang lelaki pucat-pasi
Terkulai mati di hadapan pintu besi.
1996
Karya: Abdul Wachid B. S.