Puisi: Di Ujung Nun (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi: Di Ujung Nun Karya: Abdul Wachid B. S.
Di Ujung Nun


Di ujung nun
Jalan bercabang dua
Bila yang satu naik, bila yang satu turun
Lalu langkah kaki bertemu di mana?

Di ujung nun
Jalan mengapa menjelma dua?
Di atasnya ada satu titik takdir
Matahari: di mana cinta tak harus berakhir.


Yogyakarta, Januari 2009

Puisi: Di Ujung Nun
Puisi: Di Ujung Nun
Karya: Abdul Wachid B. S.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Tamu Dari mula hadir dan semerbak aku percaya bukan racun dupa dan sedap malam - luka lembut yang datang dari luka tersibak: kenangan yang menang kerna diri terbenam…
  • Spada He, kakak yang berjalan ke timur itu palingkan kepalamu bongkah batu kerna dalam gelap yang menelanmu aku bingung apa kau lakiku! Ada khianat dan angkuh an…
  • Tanpa Garam Aku telah berjalan antara orang-orang tak berdosa jemari lembut awan, airmata susu bunda. Telah datang anak putri langit tak berdosa lenggang gentayang p…
  • Perjalanan ke LangitBagi yang merindukanTuhan menyediakanKereta cahaya ke langitKata sudah membujukBumi untuk menantiSudah disiapkanAwan putih di bukitBerikan tandaAngin membawamu …
  • WaktuEngkau dibunuh waktuSekali lupa mengucap selamat pagitiba-tiba engkau sudah bukan engkau lagiWaktu membantai bajingan dan para nabikerajaan-kerajaan kitab suciperadaban di buk…
  • KelahiranSetelah benih disemaikanDi pagi pupus menggeliatBayi meninggalkan rahimMemaklumkan kehadiranCempaka di jambanganMenyambut bidadariTurun memandikanBahkan hari menantiSampai…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.