Puisi: Lelaki Boleh Menangis (Karya Abdul Wachid B. S.)

Puisi "Lelaki Boleh Menangis" karya Abdul Wachid B. S. menggambarkan pentingnya keterbukaan dan keberanian lelaki untuk menangis di hadapan kekasihnya
Lelaki Boleh Menangis


Lelaki boleh menangis
hidup yang pangkal dan ujungnya
bergantung kepada cakrawala
kau aku tahu itu
tetapi cakrawala di manakah, kekasih
selagi hari-hari tersisih
antara perih dan pesona
kau aku memilih tenggelam arus sungai sabda
mungkinkah kau aku akan sampai cakrawala
dari sungai yang gemuruh
antara cinta dan pengetahuan
kau aku sering marah oleh ketidaktahuan
tetapi semua hari pasti akan menepi
aku bukan menjanjikan janji
tetapi keyakinan menjadi langkah
kau aku berjalan tanpa pongah
semalaman kabar dari langit
rejeki tidaklah wingit
cakrawala tidak melulu di langit
tetapi bagaimana mempertemukan rumit
antara cakrawala di langit
dan cakrawala di dalam hati kau aku
aku memilih bergantung
kau tidak akan kugantung
betapapun sulit hidup bertiarap pada nasib
tetapi kupandang jalan ke depan kian berliku
bila tanpa adamu tersebab cakrawala itu
mengandung semua wajahmu
lelaki boleh menangis di hadapanmu.


Yogyakarta, 6 Juli 2014

Analisis Puisi:
Dalam puisi-puisi Abdul Wachid B. S., tidak hanya perasaan cinta yang menjadi fokus, tetapi juga keterbukaan terhadap emosi yang mendalam. Dalam puisi "Lelaki Boleh Menangis," penulis dengan berani mengeksplorasi keberanian lelaki untuk mengekspresikan kesedihan dan emosi yang tulus.

Keberanian Mengungkapkan Emosi: Puisi ini menekankan pada pentingnya keberanian bagi seorang lelaki untuk menangis dan mengekspresikan emosi. Penulis mengajak pembaca untuk melihat bahwa menangis bukanlah tanda kelemahan, tetapi bukti keberanian dan kejujuran dalam merasakan dan menyampaikan perasaan.

Cari Cakrawala dalam Dirimu: Dalam pencarian akan cakrawala, penulis merujuk pada kekasihnya. Di antara perih dan pesona hidup, penulis memilih tenggelam dalam arus sungai sabda, berharap bisa mencapai cakrawala bersama kekasihnya. Puisi ini menggambarkan pengorbanan dan kesetiaan dalam mencapai pemahaman yang lebih dalam.

Pertemuan Antara Langit dan Hati: Puisi ini mengeksplorasi pertemuan antara cakrawala di langit dan cakrawala dalam hati. Penulis menggambarkan rasa marah dan ketidaktahuan yang sering kali menghalangi perjalanan tersebut. Namun, dengan keyakinan dan kesabaran, penulis mencari cara untuk menyatukan dua cakrawala tersebut.

Menghadapi Perjalanan yang Sulit: Puisi ini menggambarkan pengalaman hidup yang penuh tantangan dan berliku. Penulis menyadari bahwa kehidupan tidak selalu mudah, tetapi dengan melihat ke depan dan mempertahankan keyakinan, penulis yakin dapat menghadapinya. Keberanian dan ketulusan menjadi pendorong untuk terus berjuang.

Cinta Sejati dan Keterbukaan Emosi: Puisi ini menegaskan bahwa keberanian lelaki untuk menangis di hadapan kekasihnya adalah bukti cinta yang tulus. Dalam hubungan yang sejati, tidak ada kebutuhan untuk menyembunyikan atau menahan emosi. Puisi ini mengajak kita untuk menghargai keberanian tersebut.

Puisi "Lelaki Boleh Menangis" karya Abdul Wachid B. S. adalah pengingat akan keberanian dan kejujuran dalam mengekspresikan emosi. Dalam pencarian cakrawala, perjalanan hidup yang penuh liku, dan hubungan cinta yang sejati, penulis menggambarkan pentingnya keterbukaan dan keberanian lelaki untuk menangis di hadapan kekasihnya. Puisi ini menjadi pengingat bahwa meluapkan emosi secara jujur adalah langkah penting dalam menjalin hubungan yang intim dan tulus.

Puisi: Lelaki Boleh Menangis
Puisi: Lelaki Boleh Menangis
Karya: Abdul Wachid B. S.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.