Puisi: Tuhan, Kita Begitu Dekat (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Tuhan, Kita Begitu Dekat" karya Abdul Hadi WM membangkitkan refleksi spiritual tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan menggunakan ....
Tuhan, Kita Begitu Dekat

Tuhan,
Kita begitu dekat
Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu

Tuhan,
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu

Tuhan,
Kita begitu dekat
Seperti angin dan arahnya

Kita begitu dekat

Dalam gelap
kini aku nyala
dalam lampu padammu.
1976

Sumber: Horison (Oktober 1979)

Analisis Puisi:

Puisi "Tuhan, Kita Begitu Dekat" karya Abdul Hadi WM menggambarkan hubungan yang mendalam antara manusia dan Tuhan. Dengan penggunaan metafora yang kuat, penyair menciptakan gambaran keintiman dan keterhubungan antara dirinya dan Sang Pencipta.

Metafora Keterhubungan dengan Tuhan: Puisi ini menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan melalui beberapa metafora yang kuat. Penyair membandingkan hubungan mereka seperti api dengan panas, kain dengan kapas, dan angin dengan arahnya. Setiap perbandingan tersebut menciptakan gambaran kebersamaan dan keterikatan yang erat antara manusia dan Tuhan. Metafora ini juga mencerminkan kebergantungan manusia pada Tuhan, seperti halnya panas yang tidak bisa dipisahkan dari api.

Simbolisme Kapas dalam Kain Tuhan: Penggunaan kapas dalam kain Tuhan menciptakan simbolisme kelembutan, kehalusan, dan kebaikan. Manusia diibaratkan sebagai kapas dalam kain Tuhan, menunjukkan bahwa keterhubungan dengan Tuhan membawa ketenangan dan perlindungan seperti kain yang melindungi kapas. Simbol ini memberikan nuansa keintiman dan kelembutan dalam hubungan manusia dengan Tuhan.

Keberadaan dalam Gelap dan Cahaya Tuhan: Puisi menggambarkan keberadaan manusia dalam gelap, dan kemudian perubahan menjadi cahaya dalam lampu Tuhan. Ini menciptakan kontras antara kegelapan, yang dapat diartikan sebagai kebingungan atau kekosongan, dengan cahaya Tuhan yang membawa pencerahan dan petunjuk. Perubahan dari kegelapan menjadi cahaya mencerminkan transformasi rohaniah yang terjadi melalui keterhubungan dengan Tuhan.

Kontemplasi Spiritual tentang Kehadiran Tuhan: Penyair menyampaikan pemahaman yang mendalam tentang keberadaan Tuhan dalam hidupnya. Puisi ini menciptakan suasana kontemplatif tentang kehadiran Tuhan yang mendalam, memberikan makna kepada setiap aspek kehidupan. Melalui metafora dan simbolisme, penyair menyiratkan bahwa kehadiran Tuhan adalah sumber kehidupan yang memberikan arti pada eksistensi manusia.

Keterbukaan dan Kesadaran akan Kebersamaan: Penggunaan frasa "Aku panas dalam apimu" dan "Aku kapas dalam kainmu" menciptakan gambaran keterbukaan dan kesadaran akan kebersamaan. Manusia diakui sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keberadaan Tuhan, seiring dengan ketergantungan dan keterikatan yang erat. Hal ini menunjukkan penerimaan dan kesadaran akan keterhubungan spiritual yang mendalam.

Puisi "Tuhan, Kita Begitu Dekat" karya Abdul Hadi WM adalah sebuah karya yang membangkitkan refleksi spiritual tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan menggunakan metafora dan simbolisme yang kuat, penyair menciptakan gambaran keintiman, keterhubungan, dan transformasi rohaniah. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang makna kehadiran Tuhan dalam kehidupan dan keberadaan manusia sebagai bagian tak terpisahkan dari-Nya.

Puisi: Tuhan, Kita Begitu Dekat
Puisi: Tuhan, Kita Begitu Dekat
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.