Puisi: Maut dan Waktu (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Maut dan Waktu" karya Abdul Hadi WM menggambarkan konfrontasi antara Maut dan Waktu, yang masing-masing berperan sebagai kekuatan yang ...
Maut dan Waktu

Kata maut: Sesungguhnya akulah yang memperdayamu pergi mengembara sampai tak ingat rumah menyusuri gurun-gurun dan lembah keluar masuk ruang-ruang kosong jagad raya mencari-cari suara merdu nabi Daud yang kusembunyikan sejak berabad-abad lamanya.

Tidak, jawab waktu, akulah yang justru memperdayamu sejak hari pertama Qain kusuruh membujukmu memberimu umpan lezat yang tak pernah mengenyangkan hingga kau pun tergiur ingin lagi ingin lagi dan ingin lagi sampai gelisah dari jaman ke jaman mencari-cari nyawa-nyawa Abel yang kau kira fana mengembara ke pelosok-pelosok dunia bagaikan Don Kisot yang malang.

1974

Sumber: Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur (1975)

Analisis Puisi:

Puisi "Maut dan Waktu" karya Abdul Hadi WM adalah sebuah karya yang mendalam dan reflektif, mengkaji tema-tema eksistensial seperti kematian, waktu, dan pencarian makna hidup. Dalam puisi ini, Abdul Hadi WM menggambarkan konfrontasi antara Maut dan Waktu, yang masing-masing berperan sebagai kekuatan yang mempengaruhi perjalanan hidup manusia.

Tema Utama

  • Konfrontasi Antara Maut dan Waktu: Puisi ini menggambarkan dialog antara Maut dan Waktu, dua entitas yang berperan penting dalam pengalaman hidup manusia. Maut mengklaim sebagai kekuatan yang membuat manusia mengembara dan mencari-cari, sedangkan Waktu mengklaim sebagai kekuatan yang menipu manusia dengan umpan yang tak pernah mengenyangkan, memaksa mereka terus mencari tanpa henti.
  • Pencarian Makna dan Kegelisahan Eksistensial: Puisi ini mengangkat tema pencarian makna dan kegelisahan eksistensial yang dialami manusia. Maut dan Waktu digambarkan sebagai kekuatan yang membuat manusia terus mencari dan merasa tidak puas, mencerminkan ketidakpastian dan kesulitan dalam menemukan arti sejati dalam hidup.

Penggunaan Bahasa dan Simbolisme

  • Bahasa yang Menggambarkan Dialog Eksistensial: Abdul Hadi WM menggunakan bahasa yang kuat dan penuh emosi untuk menggambarkan dialog antara Maut dan Waktu. Frasa seperti "Sesungguhnya akulah yang memperdayamu" dan "akulah yang justru memperdayamu" menunjukkan peran masing-masing entitas dalam mempengaruhi perjalanan hidup manusia. Bahasa ini menciptakan konfrontasi yang dramatis dan mengundang pembaca untuk merenung tentang makna dan dampak dari kedua kekuatan tersebut.
  • Simbolisme Maut dan Waktu: Maut dan Waktu dalam puisi ini berfungsi sebagai simbol dari kekuatan eksistensial yang mempengaruhi kehidupan manusia. Maut mewakili akhir hidup dan ketidakpastian yang menyertainya, sementara Waktu melambangkan perjalanan hidup yang tak pernah berakhir dan pencarian yang tiada henti. Dialog antara kedua entitas ini mencerminkan konflik internal dan eksternal yang dihadapi oleh manusia dalam pencarian makna hidup.
  • Simbolisme Pencarian dan Kegelisahan: Pencarian suara merdu nabi Daud dan nyawa-nyawa Abel mencerminkan pencarian makna dan tujuan dalam hidup. Perjalanan yang digambarkan sebagai mengembara di gurun-gurun, lembah, dan ruang-ruang kosong jagad raya menunjukkan pencarian yang panjang dan melelahkan. Ini mencerminkan kegelisahan dan keputusasaan yang sering dialami manusia dalam upaya mencari arti sejati.

Makna

  • Kehidupan sebagai Pencarian yang Tak Pernah Berakhir: Puisi ini mengilustrasikan kehidupan sebagai pencarian yang tidak pernah berakhir. Maut dan Waktu, dengan peran mereka masing-masing, menciptakan rasa ketidakpuasan dan kegelisahan yang memaksa manusia untuk terus mencari dan mencari, tanpa pernah benar-benar menemukan kepuasan atau makna yang sejati.
  • Konflik Internal dan Eksternal: Konfrontasi antara Maut dan Waktu menggambarkan konflik internal dan eksternal yang dihadapi oleh manusia. Maut mewakili ketidakpastian akhir hidup, sedangkan Waktu mencerminkan ketidakpastian perjalanan hidup yang terus menerus. Konflik ini menciptakan ketegangan dan refleksi tentang makna dan tujuan hidup.
  • Penerimaan Terhadap Ketidakpastian: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang penerimaan terhadap ketidakpastian dan kegelisahan dalam hidup. Meskipun Maut dan Waktu menciptakan rasa tidak puas dan pencarian yang tak berujung, ada pelajaran dalam menerima dan menghadapi ketidakpastian dengan keberanian dan kebijaksanaan.
Puisi "Maut dan Waktu" karya Abdul Hadi WM adalah sebuah karya yang mendalam dan reflektif, menggambarkan konfrontasi antara Maut dan Waktu sebagai kekuatan eksistensial yang mempengaruhi perjalanan hidup manusia. Melalui bahasa yang kuat dan simbolisme yang mendalam, puisi ini mengeksplorasi tema-tema pencarian makna, kegelisahan eksistensial, dan konflik internal dan eksternal. Karya ini mengajak pembaca untuk merenung tentang perjalanan hidup yang tidak pernah berakhir dan pentingnya penerimaan terhadap ketidakpastian dan pencarian makna yang tiada henti.

Puisi: Maut dan Waktu
Puisi: Maut dan Waktu
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.