Puisi: Malam Teluk (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Malam Teluk" tidak hanya menjadi deskripsi tentang malam yang gelap dan suram, tetapi juga menjadi cerminan tentang perjalanan manusia dalam ..
Malam Teluk

Malam di teluk
menyuruk ke kelam
Dan bulan yang tinggal rusuk
Padam keabuan

Ratusan gagak
Berteriak
Terbang menuju kota

    Akankah nelayan kembali dari pelayaran panjang
    Yang sia-sia? Dan kembali
    Dengan wajah masai
    Sebelum akhirnya badai
    Mengatup pantai?

    Muara sempit
    Dan kapal-kapal menyingkir
    Dan gonggong anjing
    Mencari sisa sepi

Aku berjalan pada tepi
Pada batas
Mencari

    Tak ada pelaut bisa datang
    Dan nelayan bisa kembali
    Aku terhempas di batu karang
    Dan luka diri.

1971

Sumber: Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur (1975)

Analisis Puisi:

Puisi "Malam Teluk" karya Abdul Hadi WM menghadirkan gambaran yang kuat tentang kesendirian, ketidakpastian, dan kegelapan yang melanda teluk pada malam hari.

Atmosfer Malam yang Gelap: Puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana malam yang gelap dan suram di tepi sebuah teluk. Gambaran tentang malam yang menyuruk ke kelam dan bulan yang hampir redup menunjukkan ketenangan yang terganggu dan ketidakpastian yang menghantui.

Gambaran Alam yang Mencolok: Dengan menyebutkan ratusan gagak yang berteriak dan terbang menuju kota, puisi ini menampilkan gambaran alam yang hidup namun juga menakutkan. Suara gagak dan kegelapan malam menimbulkan ketegangan dan kekhawatiran.

Metafora Kehidupan: Pada bagian-bagian tertentu, puisi ini menggunakan gambaran laut dan nelayan sebagai metafora untuk kehidupan. Pertanyaan retoris tentang apakah nelayan akan kembali dari pelayaran panjang menggambarkan ketidakpastian dan keputusasaan dalam menjalani perjalanan hidup yang sulit dan berbahaya.

Kesendirian dan Kegelapan Batin: Penggambaran muara yang sempit, kapal-kapal yang menyingkir, dan anjing yang mencari sisa sepi menciptakan gambaran kesendirian dan kekosongan. Puisi ini mencerminkan kesulitan yang dialami seseorang dalam menjalani perjalanan hidupnya, di tengah kegelapan dan ketidakpastian.

Ketidakpastian dan Kekuatan Alam: Puisi ini menunjukkan kekuatan alam yang tidak terkendali dan ketidakpastian yang melekat pada kehidupan manusia. Meskipun penuh dengan gambaran kegelapan dan kesulitan, puisi ini juga menghadirkan kekuatan dalam ketenangan alam yang mengingatkan kita akan kebesaran alam semesta.

Dengan demikian, puisi "Malam Teluk" tidak hanya menjadi deskripsi tentang malam yang gelap dan suram, tetapi juga menjadi cerminan tentang perjalanan manusia dalam menghadapi ketidakpastian dan kesulitan dalam kehidupan.

Puisi: Malam Teluk
Puisi: Malam Teluk
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sajak KemarauLampu-lampu. Serta kawat-kawat tilponLalu sepi pun mengalir ke pohon-pohonAku dan Umbu. Masih menginginkanMalam larut perlahanBeberapa diam masih bersitegang dengan ko…
  • Hotel SanurSekarang, kitapun kembali di lobbiKau dan aku. Bercakap-cakap sesudah matahariAngin yang ditiup bulan, Adalah ombakRombongan buih yang mulai bergerakSilhuet kini padaku.…
  • Saat-Saat Terakhir Seorang Filosof dalam PenjaraQur'anmalam yang lintas perlahanpintu besi yang berlumutbulan pun menutup muluttengtengtengtiga kali loncengmengucap doadan sunyileb…
  • Z"Gerangan lagu apa?". Laki-laki ituMendengar suara musik dari jauhTak kunjung dekat"Ke tempat itu kamu pergi, Kelana Pandir!"Dia meneguk minuman kerasnyaDan bayang-bayangnya meman…
  • Di Tapal Batas, Lalu Engkau Di tapal batas, matahari melelehkan panas Sosok tubuhmu melayang dalam gelap Mengapa ditingkap senyap dan daunan …
  • YKita tidak akan bisa tidur kalau tinggal di hotel ituNamun kita akan menuju ke kota itu dan menginapDi hotel yang demikianPelayannya suka mengomel dan mabokPelancong suka singgahH…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.