Puisi: Yang Kujanjikan (Karya Iyut Fitra)

Puisi: Puisi yang Kujanjikan Karya: Iyut Fitra
Puisi yang Kujanjikan


Salman, di ketinggian
yang kita sebut sebagai kabut awan-awan merendah.
dingin lebih gigil dari pada sihir ada harum kopi dari rambutmu.
seakan bercerita tentang negeri di bawah bukit
yang tenggelam pada tahun-tahun silam.
menjadi barisan puisi-puisi ringkih
“tunggulah. kelak akan kusampaikan tentang mereka yang berlarian ke gunung-gunung,”
ucapmu ketika gerimis turun mengiris matamu,
Salman. tiada berbeda dengan tatapan Fikar, Mustafa dan Zuliana
sorotnya perih.
menyimpan gelap malam aku melihat jejeran rumah-rumah,
jembatan, bahkan mesjid rubuh satu-satu.
mengubur musim demi musim
membelah jalan-jalan tempat kekanak berkayuh sepeda
dan aku mencarimu di antaranya puisi cinta yang kujanjikan,
Salman juga tertimbun di pagi yang berguncang.


Payakumbuh, Desember 2016

Iyut Fitra
Puisi: Yang Kujanjikan
Karya: Iyut Fitra

Biodata Iyut Fitra:
  • Iyut Fitra (nama asli Zulfitra) lahir pada tanggal 16 Februari 1968 di Nagari Koto Nan Ompek, Kota Payakumbuh, Sumatra Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Perjanjian Barumembuka jendela malammenatap langit menyingkap rahasiakota-kota yang rusuh di tanah airkumembuka jendela, danmenatap langit sepanjang malamadalah kelelapan impian as…
  • Janji Terang BulanBulan purnama sekali lagi,Adalah enam puluh kali jadi,Sudah kita tiada bersua lagi.Sinar lembut menganyam daunan,Di bawah pohon memandang pekarangan,Di atas …
  • Janji Mata mata akan selalu bertemu. berjanji pada cerah cahaya. ketika gelap menjadi lambang. mengerang di setiap kelambu ingin. pada celah retina, mengungkap gambar…
  • Warna-Warni Perjanjian Hitam badannya? Irian Hitam cuacanya? Malam Biru darahnya? Bangsawan Biru gunungnya? Jauh Biru lautnya? Dalam Biru filmnya? Porn…
  • JanjiSuatu hari saya akan datang padamu dengan raut muka ramping berucap lembut dan tatapan lunak Sebelum berubah pikiran. Tentu Kami tak akan bicara banyak setelah letih berdiri d…
  • Puisi yang Kujanjikan Salman, di ketinggian yang kita sebut sebagai kabut awan-awan merendah. dingin lebih gigil dari pada sihir ada harum kopi dari rambutmu. seakan bercer…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.