Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Sirompak Taeh (Karya Iyut Fitra)

Puisi "Sirompak Taeh" karya Iyut Fitra mempersembahkan gambaran tentang kehidupan dan budaya masyarakat Negeri Taeh Kabupaten Limapuluh Kota, ...
Sirompak Taeh *

Sudahkah pukul dua belas malam?
yang tidur akan dibangunkan
maka laki-laki bergalembong hitam. matanya dingin
melihat jauh ke batas langit. dan suaranya pun berkuai
oi, ketiding rago-ragoan
ragoan setentang sudut dapur
kepinding tolong bangunkan. setentang nan kandung tidur
benang pun berpilin-pilin. gasing di kakinya berputar
pongangnya memecah malam. menembus gunung bungsu
adakah yang melintas?

Dialah gadis pekan
selimut putih terjela di tepi ranjang
angin menyusup. menggelitik dinding yang berdetak
siapa gerangan yang mengirim aroma kembang tengah malam

gasing kian meninggi. lengkingnya merompak dusun
kisah seorang pangeran yang disembilu hatinya
menabung cinta purba
berlari meninggalkan pekan. rampai, menyan dan kain putih
lalu bertaruh dalam kemarahan
oi, ketiding rago-ragoan
ragoan setentang sudut dapur
kepinding tolong bangunkan. setentang nan kandung tidur
bertempurlah. taruhkan rasa ngilu sampai ke ujungnya
penawar kan datang membuka pintu. menyelusup dinding
wahai, ini tengkorak pendekar ilmu hitam
bila meludah ia datang. mari bercinta di bawah bulan

gadis pekan rambut sepinggang
pelan-pelan mulai bernyanyi dan menari
jendela yang terbuka sebelah. langit-langit warna ungu
dikenakannya baju paling merah, gincunya basah
siapa engkau pemuja?
ketuklah pintu, jemput aku!

gasing genting makrifat sebentar cukup syarat
saluang digelitik segala lubang
dendang berayun
oi, ketiding rago-ragoan
ragoan setentang sudut dapur
kepinding tolong bangunkan. setentang nan kandung tidur
maka malam semakin cepat. pangeran menggigil dan berkeringat
putus! putus! gasing terpelanting
dan tunggulah orang-orang terbangun mendengar lintas
langkah
gegas
mengintip bilik-bilik perempuan

pintu terbuka di rumah gadis pekan
bersama lesat angin dituju aroma kembang tengah malam
dibawanya jantung, hati dan diri; ambillah!

dan di gunung bungsu, embun segera turun.

Payakumbuh, 2008

Sumber: Dongeng-Dongeng Tua (2009)
Catatan:
Sirompak Taeh: sebuah kesenian musik dari Negeri Taeh Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Analisis Puisi:

Puisi "Sirompak Taeh" karya Iyut Fitra adalah sebuah karya yang mempersembahkan gambaran tentang kehidupan dan budaya masyarakat Negeri Taeh Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Dengan bahasa yang kaya akan imaji dan nuansa budaya, puisi ini membangun suasana yang penuh misteri dan keindahan alam.

Budaya Lokal Negeri Taeh: Puisi ini menciptakan gambaran tentang budaya lokal Negeri Taeh, khususnya tentang kesenian musik tradisional yang disebut Sirompak Taeh. Dalam budaya ini, malam dipenuhi dengan aktivitas seperti taruhan dan pertunjukan musik, yang menciptakan suasana magis dan penuh teka-teki.

Pertunjukan Sirompak Taeh: Penyair menggambarkan suasana malam yang hidup dengan pertunjukan Sirompak Taeh. Suara gadis pekan yang bernyanyi dan menari, aroma kembang tengah malam, dan gasing yang berputar menjadi elemen-elemen penting dalam pertunjukan ini. Hal ini menciptakan gambaran yang puitis tentang kehidupan malam di Negeri Taeh.

Konflik dan Kehidupan Sehari-hari: Puisi ini juga mencerminkan konflik dan dinamika kehidupan sehari-hari masyarakat Negeri Taeh. Kisah seorang pangeran yang menabung cinta purba dan bertaruh dalam kemarahan mencerminkan ketegangan dan konflik yang ada dalam hubungan antarmanusia.

Keindahan Alam dan Spiritualitas: Dalam puisi ini, alam dipandang sebagai bagian yang integral dari kehidupan dan pertunjukan Sirompak Taeh. Embun yang turun di gunung bungsu dan langit-langit berwarna ungu menciptakan gambaran tentang keindahan alam yang mempesona. Hal ini juga mencerminkan kehadiran spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Negeri Taeh.

Puisi "Sirompak Taeh" karya Iyut Fitra adalah sebuah karya yang menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Negeri Taeh Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Dengan bahasa yang puitis dan imaji yang kuat, puisi ini menciptakan gambaran yang mendalam tentang pertunjukan Sirompak Taeh, konflik dan dinamika kehidupan sehari-hari, serta keindahan alam dan spiritualitas dalam budaya lokal tersebut. Puisi ini mempersembahkan sebuah pengalaman sastra yang memikat dan menggugah, mengajak pembaca untuk merenung tentang kehidupan dan kebudayaan yang kaya akan nuansa dan makna.

Iyut Fitra
Puisi: Sirompak Taeh
Karya: Iyut Fitra

Biodata Iyut Fitra:
  • Iyut Fitra (nama asli Zulfitra) lahir pada tanggal 16 Februari 1968 di Nagari Koto Nan Ompek, Kota Payakumbuh, Sumatra Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.