Puisi: Menghitung Ombak (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Menghitung Ombak" karya Sulaiman Juned menggambarkan sebuah pengalaman introspektif yang penuh dengan kelembutan dan keintiman, sambil ...
Menghitung Ombak

Aku
membaca bayang di koyak sepi
taburkan mawar sambil membelai
pucuk rambut.

: menghitung ombak di matamu
membaca luka dengan cinta
ah!

Solo, 2015

Analisis Puisi:

Dalam puisi "Menghitung Ombak" karya Sulaiman Juned, pembaca dihadapkan pada perpaduan keindahan alam dan kompleksitas emosi manusia. Puisi ini menggambarkan sebuah pengalaman introspektif yang penuh dengan kelembutan dan keintiman, sambil mengeksplorasi hubungan antara alam dan perasaan manusia.

Bayang-Bayang dan Koyak Sepi: Puisi dimulai dengan gambaran yang puitis tentang "bayang di koyak sepi". Ini mungkin mencerminkan kesendirian atau kehampaan yang dirasakan oleh pelaku dalam puisi ini. Koyak sepi adalah metafora yang kuat untuk perasaan kesepian atau kekosongan batin.

Mawar dan Belaian: Penggunaan gambaran mawar yang ditaburkan sambil membelai pucuk rambut memberikan sentuhan kelembutan dan keindahan pada suasana puisi. Mawar sering kali dikaitkan dengan keindahan dan cinta, sementara belaian merujuk pada kelembutan dan keintiman.

Menghitung Ombak di Matamu: Baris ini menciptakan gambaran yang indah dan melankolis tentang melihat kedalaman emosi seseorang. Ombak sering dikaitkan dengan kekuatan dan ketidakpastian alam, sementara mata adalah jendela jiwa. Menghitung ombak di matamu mungkin merujuk pada upaya untuk memahami dan merasakan kedalaman emosi seseorang.

Membaca Luka dengan Cinta: Penggunaan kata "membaca luka dengan cinta" menunjukkan kepekaan dan empati yang mendalam terhadap penderitaan dan kesulitan yang mungkin dialami oleh orang yang dicintai. Ini menggambarkan sebuah hubungan yang penuh dengan perhatian dan kelembutan.

Ah!: Penutup puisi dengan kata "ah!" memberikan sentuhan penegasan pada perasaan yang dirasakan oleh pelaku. Ini bisa mencerminkan sebuah kesadaran mendalam atau pengakuan akan kompleksitas emosi yang dialami.

Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh dengan makna, Sulaiman Juned mampu menyampaikan perasaan kompleks dan mendalam dalam puisi "Menghitung Ombak". Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan alam dan kepekaan terhadap emosi manusia, serta tentang keintiman dalam hubungan manusiawi.

Puisi
Puisi: Menghitung Ombak
Karya: Sulaiman Juned

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Haiku Cinta jika cinta adalah candu cukupkan rindu jadi penawarnya rindu dan cinta tiada berumpama. 2017Analisis Puisi:Puisi "Haiku Cinta" karya Herman RN adalah contoh sempu…
  • Cinta Cinta seperti baja ditempa, mengencling dan membara memuntahkan tebar api ke sekeliling. Cinta seperti prisma seribu bayang wajah memantul. Cinta seperti batu g…
  • Nokturno Untukmu kunyanyikan lagu rinduku malam ini Dengan musik yang tenang kulayari gelombang pasang Kau tahu, betapa hening bunyi yang diciptakannya Berdenting, mengetuk-…
  • Cinta Seperti apa cintamu, kekasih seperti bulan di malam harikah atau seperti luas laut lebih luas lagi sejagat inikah atau seperti perkasa krakatau bersusun tiga semungi…
  • Berhadapan dengan Langit yang Biru Berhadapan dengan langit yang biru terbukalah cakrawala yang biru menantang untuk damai dengan hatiku. Angin yang mengembar…
  • Syair Kerudung Maafkan kecupan-kecupanku pada harum kerudung rambutmu. Malam telah mengutuk aku menjadi pencinta yang risau. Terpukau menunggu malam berikutnya ti…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.