Puisi: Kisah Pesawat Kertas (Karya Rini Intama)

Puisi "Kisah Pesawat Kertas" karya Rini Intama menggambarkan perjalanan perasaan dan cinta yang tak terbatas oleh jarak.
Kisah Pesawat Kertas

Di sepinggan rindu yang senyap
lantas lirih aku berkata
maaf sudah mengetuk pintu
dan duduk di ruangmu yang sejuk

celoteh keajaiban yang tak terkira
kiranya Tuhan berbaik padaku?

Sembilanbelas ribu kilometer
ku cium aromamu
ku ikut nalar ikuti jejak
ku cinta tak henti

berpayung langit terbangkan kisah pesawat kertas.

4 Juli 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Kisah Pesawat Kertas" karya Rini Intama adalah sebuah karya yang indah dan penuh dengan emosi. Melalui kata-kata yang lembut dan metafora yang kaya, puisi ini menggambarkan perjalanan perasaan dan cinta yang tak terbatas oleh jarak.

Tema dan Makna:Tema utama puisi ini adalah cinta dan kerinduan yang diungkapkan melalui simbol pesawat kertas. Pesawat kertas melambangkan harapan, komunikasi, dan perjalanan perasaan yang melintasi jarak. Puisi ini juga menggambarkan penantian dan pengharapan terhadap cinta yang tulus.

Penggunaan Bahasa dan Gaya: Rini Intama menggunakan bahasa yang puitis dan lembut. Penggunaan metafora seperti "pesawat kertas" memberikan kedalaman makna dan memperkaya imajinasi pembaca. Bahasa yang digunakan juga mencerminkan perasaan rindu yang mendalam dan cinta yang tulus.

Struktur dan Bentuk: Puisi ini terdiri dari beberapa bait tidak teratur dengan beberapa kalimat yang terstruktur secara indah. Tidak ada pola rima yang ketat, memberikan kebebasan dalam ekspresi dan aliran emosi. Setiap baris memiliki ritme yang lembut, seolah-olah mengikuti aliran perasaan sang penyair.

Simbolisme Pesawat Kertas: Pesawat kertas dalam puisi ini merupakan simbol yang kuat. Ini melambangkan perjalanan perasaan dan harapan yang dikirimkan dari satu hati ke hati yang lain. Meskipun terbuat dari kertas yang rapuh, pesawat ini mampu terbang jauh, mencerminkan ketangguhan cinta dan harapan yang tulus.

Perasaan Rindu dan Cinta: Baris pertama, "Di sepinggan rindu yang senyap", langsung membawa pembaca ke dalam suasana kerinduan yang tenang namun dalam. Rasa rindu ini diperkuat dengan kata-kata seperti "lirih aku berkata", menunjukkan kelembutan dan keintiman perasaan sang penyair.

Jarak dan Penantian: Jarak fisik yang sangat jauh digambarkan melalui frasa "Sembilanbelas ribu kilometer". Meskipun jarak ini begitu besar, cinta dan perasaan tetap mengalir, menunjukkan kekuatan cinta yang mampu melampaui batasan fisik. Penyair mengikuti "nalar" dan "jejak", mencerminkan usaha untuk tetap terhubung meskipun terpisah oleh jarak.

Keajaiban dan Syukur: Baris "celoteh keajaiban yang tak terkira" mengindikasikan momen-momen kecil yang membawa kebahagiaan dan keajaiban dalam kehidupan penyair. Pertanyaan retoris "kiranya Tuhan berbaik padaku?" menunjukkan rasa syukur dan harapan akan berkah ilahi.

Pengakhiran yang Penuh Harapan: Baris terakhir, "berpayung langit terbangkan kisah pesawat kertas", menutup puisi dengan gambaran yang indah dan penuh harapan. Langit yang luas melambangkan kemungkinan tak terbatas, dan pesawat kertas yang terbang membawa kisah cinta, menunjukkan harapan akan pertemuan dan kebahagiaan di masa depan.

Puisi "Kisah Pesawat Kertas" karya Rini Intama adalah ungkapan yang mendalam tentang cinta dan kerinduan yang tidak terbatas oleh jarak. Melalui penggunaan metafora yang kuat dan bahasa yang lembut, puisi ini berhasil menggambarkan perasaan yang tulus dan harapan yang abadi. Pesawat kertas menjadi simbol utama yang mengikat seluruh tema dan makna, mencerminkan perjalanan perasaan yang penuh keajaiban dan harapan. Puisi ini mengingatkan kita bahwa cinta sejati mampu melintasi batasan fisik dan tetap hidup dalam hati.

Rini Intama
Puisi: Kisah Pesawat Kertas
Karya: Rini Intama

Biodata Rini Intama:
    • Rini Intama lahir pada tanggal 21 Februari di Garut, Jawa Barat. Namanya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.