Puisi: Hutanku (Karya Rini Intama)

Puisi "Hutanku" karya Rini Intama mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dari tindakan manusia terhadap alam serta pentingnya menjaga dan ...
Hutanku

Pongah menebang asa yang membelah senyap
gemerisik daun kering terinjak kaki perkasa
burung-burung terbang menghilang
cahaya langit pergi mengusap marah
yang mengintip di rerimbun daun
dan kuncup kuncup bunga

tak pelak kayu diam tertebas ayunan sebilah kampak
dan gergaji yang sudah selesai diasah

garang menajam tak dengar keluh mengerang
dengar suara bumi yang mengaduh hingga memekak
tangisan sang akar tertinggal terkelit sakit
habis darah mengalir dan kayu yang tercacah cacah

hutan tak ingin meranggas sedang angin membawa panas
memanggang kayu dan daun daun

Ooh benih benih dari rahim pertiwi
menghitung puluhan tahun menunggu tunas tumbuh
sedang longsor memanggil tanah menimbun segala cinta

terhentilah nafas dan hutanku lampus.

Juli, 2010

Sumber: Gemulai Tarian Naz (2011)

Analisis Puisi:

Puisi "Hutanku" karya Rini Intama adalah cerminan yang menggugah hati tentang kehancuran dan kehilangan yang dialami oleh hutan. Dalam puisi ini, penyair menciptakan gambaran yang kuat tentang perusakan alam dan akibatnya terhadap lingkungan serta kehidupan di dalamnya.

Penebangan Asa dan Gemerisik Daun Kering: Puisi dimulai dengan gambaran tentang penebangan pohon, yang secara metaforis digambarkan sebagai tindakan yang menebang harapan dan ketenangan. Gemerisik daun kering di bawah kaki yang perkasa menciptakan atmosfer keheningan yang terganggu oleh tindakan manusia.

Perlawanan Alam: Meskipun terjadi perusakan, alam tetap memberikan perlawanan dan tanggapan terhadap tindakan manusia. Burung-burung terbang menghilang, dan cahaya langit pergi, menciptakan gambaran tentang reaksi alam terhadap tindakan yang merusak.

Penderitaan Hutan: Dalam penggambaran penebangan pohon, penyair menggambarkan penderitaan dan kehancuran yang dialami oleh hutan. Suara bumi yang mengaduh dan tangisan sang akar menyoroti perasaan sakit dan kehilangan yang dirasakan oleh alam.

Kehilangan dan Kematian: Dengan menggambarkan penebangan pohon dan keheningan yang menyertainya, penyair menyampaikan pesan tentang kehilangan dan kematian yang terjadi dalam hutan. Hal ini tercermin dalam gambaran tentang darah yang mengalir dan kayu yang tercacah cacah.

Kehancuran Lingkungan: Gambaran tentang panas yang memanggang kayu dan daun-daun menyoroti dampak negatif dari perusakan hutan terhadap lingkungan. Ini menciptakan gambaran tentang lingkungan yang rusak dan hancur akibat tindakan manusia.

Kesimpulan yang Menyayat Hati: Penutup puisi dengan menyatakan bahwa "hutanku lampus" menyoroti perasaan kehilangan dan kehancuran yang mendalam. Ini mengundang pembaca untuk merenung tentang konsekuensi tragis dari tindakan manusia terhadap alam.

Kesadaran dan Panggilan untuk Tindakan: Puisi "Hutanku" menyampaikan pesan penting tentang perlunya kesadaran akan pentingnya menjaga alam dan lingkungan. Penyair membangkitkan rasa simpati dan panggilan untuk bertindak demi melindungi dan melestarikan hutan serta alam secara keseluruhan.

Puisi "Hutanku" karya Rini Intama adalah persembahan yang menggugah hati tentang kehancuran alam dan lingkungan akibat tindakan manusia. Dengan menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran-gambaran yang mengesankan, penyair berhasil menggambarkan penderitaan dan kehilangan yang dialami oleh hutan dan alam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dari tindakan manusia terhadap alam serta pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang.

Rini Intama
Puisi: Hutanku
Karya: Rini Intama

Biodata Rini Intama:
    Rini Intama lahir pada tanggal 21 Februari di Garut, Jawa Barat. Namanya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.