Puisi: Dermaga (Karya Rini Intama)

Puisi "Dermaga" karya Rini Intama menciptakan gambaran yang membingkai sebuah cerita yang menarik dan memancing refleksi yang mendalam tentang ...
Dermaga

Tak seorang pun tahu
mengapa laki-laki itu datang
dan duduk di dermaga;
datang tepat di tengah bulan purnama
pulang setelah bulan tinggal setengah;
tujuh purnama
di tepi dermaga.

2010

Analisis Puisi:

Puisi "Dermaga" karya Rini Intama adalah potret singkat tentang kehadiran misterius seorang laki-laki di dermaga, yang menimbulkan pertanyaan dan spekulasi dari mereka yang menyaksikannya.

Kehadiran Misterius: Puisi ini dimulai dengan menyatakan bahwa tak seorang pun tahu alasan mengapa laki-laki itu datang dan duduk di dermaga. Ini menciptakan aura misteri seputar kehadirannya, menantang pembaca untuk merenungkan motif dan tujuan yang mungkin.

Waktu dan Tempat: Penyair menggambarkan laki-laki itu datang tepat di tengah bulan purnama dan pulang setelah bulan tinggal setengah. Ini menambahkan elemen waktu yang khas dan memberikan konteks tentang durasi keberadaannya di dermaga. Pilihan menggunakan bulan purnama juga bisa mengisyaratkan tentang momen penting atau spiritual dalam kehadiran laki-laki tersebut.

Tujuh Purnama: Penyebutan tujuh purnama menimbulkan pertanyaan tentang arti atau makna simbolis di balik angka ini. Angka tujuh sering kali memiliki konotasi mistis atau spiritual dalam berbagai budaya, dan di sini bisa mencerminkan durasi yang signifikan atau kesempurnaan tertentu dalam pengalaman laki-laki itu di dermaga.

Imaji Dermaga: Dermaga digambarkan sebagai tempat di mana laki-laki itu duduk, menciptakan gambaran visual yang kuat dan memberikan latar belakang untuk adegan tersebut. Dermaga sering kali dihubungkan dengan perpisahan, perjalanan, atau transisi, dan di sini mungkin juga mencerminkan titik awal atau akhir dari suatu perjalanan atau pengalaman.

Misteri dan Spekulasi: Puisi ini meninggalkan banyak hal terbuka untuk interpretasi. Kehadiran laki-laki itu di dermaga, alasan di baliknya, dan makna dari tujuh purnama adalah hal-hal yang memancing spekulasi dan refleksi dari pembaca. Ini menekankan kekuatan puisi untuk mengundang pembaca untuk terlibat secara aktif dalam proses interpretasi dan merenungkan makna yang lebih dalam.

Puisi "Dermaga" karya Rini Intama adalah contoh yang menarik dari kekuatan puisi untuk menggambarkan momen-momen misterius dan merangsang imajinasi pembaca. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun efektif, penyair berhasil menciptakan gambaran yang membingkai sebuah cerita yang menarik dan memancing refleksi yang mendalam tentang alasan di balik tindakan seseorang dan makna di balik pengalaman manusia.

Rini Intama
Puisi: Dermaga
Karya: Rini Intama

Biodata Rini Intama:
    Rini Intama lahir pada tanggal 21 Februari di Garut, Jawa Barat. Namanya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.