Puisi: Bait-Bait Puisi (Karya Rini Intama)

Puisi "Bait-Bait Puisi" karya Rini Intama mengundang pembaca untuk merasakan keindahan dan kekuatan puisi serta merenungkan hubungan antara seni ...
Bait-Bait Puisi

Padamu yang menawarkan senyum ramah
Yang memberi barisan doa di bumi dan tanah
di bait-bait puisimu yang renyah
      mengeja waktu dan bertanya pada gerak awan
menulis aksara dalam puisi yang menawan
hari ini kelopak-kelopak mawar merekah
aksara menulis angka lahir dengan tinta merah
ada nada dan aroma bunga.

Juli, 2011

Analisis Puisi:

Puisi "Bait-Bait Puisi" karya Rini Intama menyajikan gambaran yang indah tentang bagaimana puisi dan keindahan alam saling terhubung, serta bagaimana puisi bisa menjadi medium untuk menyampaikan perasaan dan refleksi. Dengan penggunaan bahasa yang metaforis dan deskriptif, puisi ini menyoroti keindahan dan kehalusan puisi sebagai bentuk ekspresi artistik.

Makna dan Interpretasi

  • Senyum Ramah dan Doa: "Padamu yang menawarkan senyum ramah / Yang memberi barisan doa di bumi dan tanah" mengawali puisi dengan nada hangat dan penuh penghargaan. Senyum ramah dan doa yang diberikan di "bumi dan tanah" menunjukkan kepedulian dan penghormatan terhadap penerima puisi, yang mungkin adalah seseorang yang memberikan inspirasi atau dukungan dalam kehidupan penulis.
  • Bait-Bait Puisi dan Gerak Awan: "di bait-bait puisimu yang renyah / mengeja waktu dan bertanya pada gerak awan" menggambarkan puisi sebagai sesuatu yang segar dan dinamis, yang mampu "mengeja waktu" dan menanggapi perubahan alam ("gerak awan"). Bait-bait puisi ini menjadi cara untuk merenung dan bertanya tentang aspek-aspek mendalam dari waktu dan perubahan.
  • Aksara dan Puisi yang Menawan: "menulis aksara dalam puisi yang menawan" menekankan kekuatan puisi dalam menuliskan ide dan emosi secara artistik. "Aksara" yang "menulis angka lahir dengan tinta merah" menunjukkan bahwa puisi tidak hanya menciptakan kata-kata, tetapi juga menyimpan makna yang mendalam dan personal. Tinta merah dapat melambangkan perayaan atau momen penting dalam hidup, seperti tanggal lahir.
  • Keindahan Alam dan Puisi: "hari ini kelopak-kelopak mawar merekah / ada nada dan aroma bunga" menambahkan elemen visual dan sensorik pada puisi. Kelopak mawar yang merekah melambangkan keindahan dan pertumbuhan, sementara "nada" dan "aroma bunga" menandakan bahwa puisi ini juga melibatkan elemen rasa dan perasaan, memberikan pengalaman yang menyeluruh bagi pembaca.

Gaya Bahasa dan Struktur

Rini Intama menggunakan gaya bahasa yang puitis dan deskriptif untuk menciptakan gambaran yang hidup dan menawan. Struktur puisi ini mencakup penggunaan metafora dan simbolisme, seperti "kelopak-kelopak mawar" dan "tinta merah," untuk mengekspresikan keindahan dan keunikan puisi. Penggunaan frasa seperti "bait-bait puisimu yang renyah" memberikan kesan bahwa puisi ini menyegarkan dan menggugah.

Puisi "Bait-Bait Puisi" karya Rini Intama adalah perayaan keindahan puisi dan alam serta kekuatan ekspresi artistik dalam menuliskan perasaan dan refleksi. Dengan gaya bahasa yang metaforis dan deskriptif, puisi ini menggabungkan elemen visual, sensorik, dan emosional untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dan menyentuh. Melalui puisi ini, Rini Intama mengundang pembaca untuk merasakan keindahan dan kekuatan puisi serta merenungkan hubungan antara seni dan alam.

Rini Intama
Puisi: Bait-Bait Puisi
Karya: Rini Intama

Biodata Rini Intama:
    Rini Intama lahir pada tanggal 21 Februari di Garut, Jawa Barat. Namanya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.