Puisi: Selamatkan Airmata (Karya Hasbi Burman)

Puisi: Selamatkan Airmata Karya: Hasbi Burman
Selamatkan Airmata


Pada titik gelombang ada tanda-tanda
getaran-getaran masa kecil
ada yang akan membahana
tsunami dalam bahasa jepang
tentang gelombang pelabuhan
terasa bukan saja Amsterdam
semasa masih laut
orang Aceh menyebutnya "ie beuna"
kata nenek kakekku
kurun demi kurun tetap ada
kini kita peringati tiap-tiba sejarahnya
ada duka-panjang menguras habis airmata
ada yang tergelak bersama punggawa
di atas genangan airmata
di atas karpet merah memanjang
asap dupa
kita tahu semua
tsunami yang tercinta
sebelum ada lagi senyum
dan tangis manusia
kuharap Tuhan ambil mengerti tentang ini semua
tentang asap dupa merayap
di karpet merah saga
selamatkan airmata-airmata.

8 Desember 2014



Hasbi Burman
Puisi: Selamatkan Airmata
Karya: Hasbi Burman

Biodata Hasbi Burman:
  • Hasbi Burman (Presiden Rex) lahir pada tanggal 9 Agustus 1955 di Lhok Buya, Aceh Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Chinoy Di kaki khountan bukit yang genit itu kau rebahkan perasaan Seperti mahasiswi Thailand ini memuja gemericik merah jambu sungai cintanya Aku di pasar Anusart yang hiru…
  • Mencari Harapan Bagai buih laut terombang Mengaca pada wajah Ibu pertiwi yang kaya raya Tapi harapan selalu sia-sia Kemana sudah hasil negeri Bungkusan-bungkusan yang ber…
  • Dari Wedana Aidul Fitri di enam puluhan aku masih Sekolah Rakyat penguasa mengerti tentang anak negeri rakyat tidak mengeluh berlabuh dalam kemewahan. Puisi: Dari W…
  • Di Beranda Mata rantai-mata rantai politik menggelitik di beranda angin panas, kemarau di beranda ternyata kapla-kapla asing terjaring makna di tanah ini tanah kembara di de…
  • Angin Pagi Koetaradja Angin pagi Aidul Fitri di sini dahulu angin segar meneguk gurih asap penganan kicau burung merdu bahasa-bahasa penghulu aku dan sejumlah anak muda tama…
  • Kesumayati Kaki-kaki telanjang dijilat ombak gadis mancung berlarian berlarian mengejar ketam ketam kecil di pinggang laut hatinya rindu tersedu di perdu pandan saat layang…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.