Analisis Puisi:
Puisi "Sebentar Lagi Ia Pergi" karya Mustafa Ismail adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan dan refleksi seseorang menjelang berakhirnya bulan Ramadan dan mendekati hari Idul Fitri.
Latar Waktu dan Tempat: Puisi ini menciptakan latar belakang selama bulan Ramadan, yang merupakan bulan suci dalam agama Islam di mana umat Muslim berpuasa dan meningkatkan ibadah mereka. Puisi ini juga menyoroti perasaan menjelang hari Idul Fitri, yang merupakan hari perayaan penting dalam Islam.
Tokoh Utama: Tokoh utama dalam puisi ini adalah penyair yang berbicara kepada dirinya sendiri atau kepada pembaca. Penyair mencerminkan perasaan perubahan yang mungkin dialaminya selama bulan Ramadan.
Perpisahan dengan Ramadan: Puisi ini menggambarkan perasaan perpisahan dengan bulan Ramadan, yang telah dihabiskan dalam ibadah, puasa, dan refleksi. Penyair menyadari bahwa bulan Ramadan akan segera berakhir, dan ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang telah dicapai selama bulan tersebut.
Refleksi dan Pertanyaan: Puisi ini mengajukan pertanyaan penting tentang apa yang telah dicapai selama Ramadan. Penyair mempertanyakan apakah puasanya dan ibadahnya hanya terbatas pada aspek fisik seperti lapar, haus, tarawih, dan zakat, atau apakah telah terjadi perubahan lebih dalam dalam dirinya.
Perubahan Pribadi: Puisi ini mencerminkan harapan bahwa bulan Ramadan telah membawa perubahan positif pada diri penyair. Penyair menggambarkan perasaan menjadi lebih baik, menjadi lebih pengertian, dan menjadi lebih peduli terhadap orang lain.
Metafora dan Simbolisme: Puisi ini menggunakan berbagai metafora dan simbolisme, seperti penyair yang siap menjadi "hujan yang selalu menetes di kekeringan" dan "rumah bagi orang-orang yang ingin pulang." Ini adalah simbol dari cinta, kasih sayang, dan perubahan yang diharapkan dalam diri penyair.
Puisi ini menggambarkan perasaan refleksi, pertanyaan, dan harapan menjelang berakhirnya bulan Ramadan. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam dari ibadah dan perubahan pribadi yang mungkin terjadi selama bulan suci ini, serta untuk membawa semangat dan nilai-nilai Ramadan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Karya: Mustafa Ismail
Biodata Mustafa Ismail:
- Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.