Puisi: Peta Basah Kuyup (Karya Mustafa Ismail)

Puisi: Peta Basah Kuyup Karya: Mustafa Ismail

Peta Basah Kuyup
Di sebuah pojok pada wajahmu bola kecil terapung memerah dan berkilatan: peta Indonesia yang basah kuyub asing dan sendiri
Kita merekam sorak-sorai di jalanan keluh-kesah di kegelapan, juga wajahmu yang sumringah di meja kerja. Melukis peta yang lain, jauh dan pekat:
Orang-orang berbaris di pagi hari melupakan bangku sekolah dan jam kerja mencabut matahari dari orbitnya menggantikan cahaya di rumah-rumah
Di sebuah pojok pada wajahmu bola kecil terapung dan kau menahan rintih: cinta hanya sepenggal umur hidup lalu dilupakan.
Jakarta, 19 Januari 2003
Sumber: Tarian Cermin (2007)

Puisi: Peta Basah Kuyup

Karya: Mustafa Ismail

Biodata Mustafa Ismail:

Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.

Anda mungkin menyukai postingan ini

Puisi: Anakku Menangis (Karya Mustafa Ismail)

Anakku Menangis Anakku menangis menagih jam mainnya bagai gelombang menendang langit padahal malam telah larut, saatnya kita mengisi hidup dengan kegembiraan mimpi-mimpi …

Puisi: Nyanyian Malam (Karya Mustafa Ismail)

Nyanyian Malam Lukisan itu terpaku pada kelam memanggil diriku mengajak pergi bergembiralah di atas angin senja jadikan sebagai pilar getar panas yang tak senada. Trieng…

Puisi: Cerita Sebuah Sungai (Karya Mustafa Ismail)

Cerita Sebuah Sungai Ada sebuah sungai dalam hatimu, dan kau membiarkan aku berenang di dalamnya, sambil menjahit malam yang sobek tetapi aku…

Puisi: Cerita di Taman Topi (Karya Mustafa Ismail)

Cerita di Taman Topi Sepasang burung tua, segerombolan hujan, dan mata sore yang muram menulis riwayatmu: topi-topi seperti rumah-rumah yang tak pernah dicintai, ramai namun …

Puisi: Kepada Penyair Laut (Karya Mustafa Ismail)

Kepada Penyair Laut dalam gigil pagi itu, di sebuah mesjid, kami membayangkan: beribu-ribu puisi telah menetes di kota itu, dari Isnu hingga Ro…

Puisi: Laut Tawar, Suatu Ketika (Karya Mustafa Ismail)

Laut Tawar, Suatu Ketika Masih kau bacakah langkah kita yang dingin Suaraku yang parau Memanggilmu di kejauhan Suara angin saat itu adalah kabar buruk Tentang kepergianmu …