Puisi: Merakit Angin (Karya Maskirbi)

Puisi "Merakit Angin" karya Maskirbi mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keberanian dalam menghadapi kehidupan dan pencarian makna hidup ...
Merakit Angin

Kurakit angin jadikan perahu
membawa aku harungi samudra
Aku tak takut lagi pada badai
karena aku adalah angin
Perahuku meluncur di atas gelombang
menuju bintang-bintang
mengitari jagad makna.

1994

Analisis Puisi:

Puisi "Merakit Angin" karya Maskirbi adalah sebuah karya sastra yang memadukan elemen alam dengan perenungan filosofis tentang keberanian dan pencarian makna hidup.

Tema Puisi

  • Keberanian dan Ketidaktakutan: Puisi ini menggambarkan tema keberanian dan ketidak takutan. Metafora angin yang merakit perahu dan memimpinnya melintasi samudra, tanpa takut pada badai, mencerminkan keberanian untuk menghadapi tantangan dan ketidakpastian dalam hidup.
  • Pencarian Makna Hidup: Tema pencarian makna hidup juga terasa kuat dalam puisi ini. Perahu yang meluncur di atas gelombang, menuju bintang-bintang, mengitari jagad makna, menggambarkan perjalanan spiritual atau filosofis manusia dalam mencari arti dan tujuan hidupnya.

Gaya Bahasa dan Imaji

  • Metafora Angin dan Perahu: Maskirbi menggunakan metafora angin yang merakit perahu untuk menggambarkan kekuatan alam yang membawa manusia melintasi samudra kehidupan. Perahu yang meluncur di atas gelombang menjadi simbol perjalanan hidup yang penuh tantangan namun dihadapi dengan keberanian.
  • Bahasa yang Berpadu dengan Alam: Puisi ini menggunakan bahasa yang berpadu erat dengan alam untuk menyampaikan makna filosofis yang mendalam. Kata-kata dipilih dengan teliti untuk membangun suasana perjalanan spiritual yang menggugah pikiran pembaca.

Makna dan Pesan

Puisi "Merakit Angin" mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keberanian dalam menghadapi kehidupan dan pencarian makna hidup yang mendalam. Dengan menggambarkan perjalanan perahu yang dikendalikan angin di lautan luas, puisi ini mengajak kita untuk menemukan keberanian dalam menghadapi tantangan dan untuk terus mencari arti hidup yang lebih dalam.

Puisi "Merakit Angin" karya Maskirbi adalah sebuah karya sastra yang memadukan keindahan alam dengan refleksi filosofis tentang keberanian dan pencarian makna hidup. Dengan menggunakan metafora yang kuat dan bahasa yang indah, puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual manusia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh keberanian dan keteguhan hati. Ini adalah sebuah refleksi yang mengajak kita untuk merenungkan arti hidup dan peran keberanian dalam menjalani perjalanan kehidupan yang penuh makna dan tantangan.

Maskirbi
Puisi: Merakit Angin
Karya: Maskirbi

Biodata Maskirbi:
  • Maskirbi lahir pada tanggal 9 Oktober 1952 di Tarutung, Tapanuli Utara.
  • Maskirbi dilaporkan dan dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 26 Desember 2004 bersamaan peristiwa tsunami di Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.