Puisi: Memo (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Memo" karya Mustafa Ismail menghadirkan tema tentang cinta dan rasa kerinduan yang mendalam. Puisi ini secara langsung mengeksplorasi ...
Memo

Kalau kau memang punya cinta, keratlah bulan
dan biarkan aku mendekapnya
malam ini terlalu luas buat kutempuh sendiri.

Jakarta, 28 Mei 2000

Analisis Puisi:

Puisi "Memo" karya Mustafa Ismail menghadirkan tema tentang cinta dan rasa kerinduan yang mendalam. Puisi ini secara langsung mengeksplorasi perasaan penulis terhadap cinta yang begitu besar sehingga mencapai tingkat metaforis, seperti menginginkan seseorang untuk melakukan hal yang mustahil, yaitu "mengkerat bulan". Hal ini melambangkan keinginan yang sangat kuat dan tak terwujudkan secara realistis.

Penggunaan Metafora dan Gambaran Visual

Puisi ini memanfaatkan metafora yang kuat untuk menggambarkan intensitas perasaan cinta. "Keratlah bulan" menjadi gambaran visual yang menggambarkan keinginan untuk memiliki sesuatu yang besar dan indah, namun sulit untuk direalisasikan. Metafora ini juga menunjukkan keinginan untuk memiliki sesuatu yang tidak hanya indah tetapi juga tak terjangkau, mirip dengan perasaan cinta yang kuat namun sulit untuk diwujudkan secara praktis.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini memiliki struktur yang sederhana namun kuat dalam menyampaikan emosi. Baris-baris pendek dan padat menggambarkan intensitas perasaan yang ingin disampaikan penulis. Gaya bahasa yang digunakan sederhana namun mengena, dengan penggunaan kata-kata yang konkret namun memiliki makna dalam yang mendalam.

Sentimen Pribadi

Dalam puisi "Memo", Mustafa Ismail tampak mengekspresikan sentimen pribadi yang kuat terhadap cinta dan kerinduan. Puisi ini memberikan pandangan yang intim terhadap perasaan yang mungkin dialami oleh penulis, yang mencerminkan keinginan untuk bersama seseorang yang dicintai dalam suasana malam yang luas dan mendalam.

Puisi "Memo" karya Mustafa Ismail merupakan sebuah karya yang menggambarkan keinginan dan kerinduan yang mendalam terhadap cinta. Dengan penggunaan metafora yang kuat dan gambaran visual yang intens, puisi ini menghadirkan sebuah lukisan emosional tentang kekuatan perasaan yang tak terukur dalam kata-kata, namun mampu dirasakan secara mendalam oleh pembaca.

Mustafa Ismail
Puisi: Memo
Karya: Mustafa Ismail

Biodata Mustafa Ismail:
  • Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.