Sumber: Rencong (2005)
Analisis Puisi:
Puisi "Kita Berdua" karya Fikar W. Eda memaparkan potongan kehidupan dua individu yang berjalan bersama melalui berbagai situasi, memperlihatkan kontras antara keindahan dan kesulitan dalam realitas kehidupan sehari-hari.
Pertemuan di Tengah Hujan: Puisi dimulai dengan gambaran romantis tentang kedua individu yang berjalan bersama di tengah hujan. Langkah kecil mereka sepanjang trotoar menciptakan suasana keintiman dan kebersamaan. Tindakan mereka yang membagi senyum dan sapaan untuk siapa saja menciptakan gambaran tentang kedermawanan dan kebaikan di tengah-tengah hujan. Namun, keindahan tersebut segera dibayangi oleh lingkar kecil tanah berlumpur yang memercik dari ujung sepatu, menjadi simbol bahwa tidak semua aspek dalam hidup ini selalu bersih dan sempurna.
Di Dalam Bus Kota: Penyair menyajikan gambaran kehidupan kota yang seringkali keras dan tak terduga. Orang-orang di dalam bus kota membawa harapan dan keputusasaan. Gambaran siswa sekolah yang membawa celurit dalam wajah menyala menyoroti ketegangan dan kekerasan di tengah masyarakat. Namun, bahkan di tengah kekacauan tersebut, penyair dan pasangannya mampu menemukan kegembiraan dalam menertawakan ironi kehidupan.
Di Tangga Plaza: Langkah berikutnya membawa pembaca ke tangga plaza yang penuh aroma dan keindahan. Pemandangan ini menciptakan suasana yang kontras dengan kehidupan kota yang keras sebelumnya. Namun, keindahan ini juga dibayangi oleh ironi dan realitas, terutama dalam ungkapan tentang selera konsumtif terhadap barang-barang buatan Amerika dan lukisan kaum Asmat yang ternganga. Ini menunjukkan bagaimana keindahan sering kali disalahartikan atau bahkan disalahgunakan dalam konteks kehidupan modern.
Menuju Masjid di Tengah Kota: Puisi diakhiri dengan gambaran tentang kesulitan dalam mencari keberagamaan, terutama ketika pintu-pintu masjid terkunci semua. Ini menciptakan gambaran kesulitan dan tantangan dalam mencari spiritualitas dan kebenaran di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota yang sibuk dan kompleks.
Melalui puisi "Kita Berdua," Fikar W. Eda berhasil menciptakan lukisan realistis dan kompleks tentang kehidupan modern. Puisi ini mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan dari keintiman romantis hingga ketegangan di tengah kehidupan kota yang sibuk. Dengan menggunakan gambaran konkret dan simbolisme, penyair berhasil menggambarkan keindahan dan kompleksitas kehidupan sehari-hari, serta menyampaikan pesan tentang kesulitan dalam mencari makna dan kebenaran di tengah keseharian yang padat dan beragam.
Puisi: Kita Berdua
Karya: Fikar W. Eda
Biodata Fikar W. Eda:
- Fikar W. Eda lahir pada tanggal 8 Mei 1966 di Takengon, Indonesia.