Puisi: Kilas Balik Sebuah Kurun (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Kilas Balik Sebuah Kurun" karya Mustafa Ismail menggambarkan perjalanan waktu, ingatan, dan emosi yang terhubung melalui sebuah hubungan ...
Kilas Balik Sebuah Kurun

Aku membaca sajakmu, lalu - mungkin - jatuh cinta
lalu lupa.

Kemudian, kau datang dengan kertas di tangan
mencatat sejumlah alamat, seperti melukis sebuah cita-cita

Tak banyak yang bisa diharapkan
itu hanya perjalanan semusim, besok lusa semua berakhir

Kau menyimpan alamat itu, hingga pada hari lain
aku menemukannya kembali, di dadamu

Kau pun jadi lautku.

Jakarta, 28 Mei 2000

Analisis Puisi:

Puisi "Kilas Balik Sebuah Kurun" karya Mustafa Ismail adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan waktu, ingatan, dan emosi yang terhubung melalui sebuah hubungan atau peristiwa yang telah berlalu. Dengan bahasa yang sederhana namun puitis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang nostalgia, kehilangan, dan makna dari sebuah pengalaman yang telah berlalu.

Tema Sentral: Nostalgia dan Pengalaman yang Berlalu

Puisi ini mengangkat tema utama tentang nostalgia terhadap masa lalu dan pengalaman yang telah berlalu. Penggunaan kata "saat jatuh cinta lalu lupa" menunjukkan betapa ingatan bisa berubah dan menghilang seiring berjalannya waktu. Ini mencerminkan bahwa beberapa momen dalam hidup mungkin hanya berlalu begitu saja tanpa meninggalkan bekas yang nyata.

Simbolisme Alamat dan Cita-Cita

Simbolisme alamat dalam puisi ini dapat diinterpretasikan sebagai pencarian atau upaya untuk mencapai cita-cita. Melukis cita-cita seperti melukis peta perjalanan hidup, dan meskipun tak banyak yang bisa diharapkan, mencatat alamat-alamat tersebut menunjukkan usaha untuk merencanakan masa depan. Namun, semua itu hanya berlangsung sementara, sebagaimana diingatkan bahwa "besok lusa semua berakhir."

Makna Penemuan Kembali

Pengungkapan bahwa alamat-alamat itu ditemukan kembali di dadamu mencerminkan bahwa pengalaman dan ingatan yang tampaknya hilang atau terlupakan bisa kembali muncul dalam bentuk yang berbeda. Kehadiran mereka di dadamu menunjukkan bahwa mereka telah menjadi bagian dari diri seseorang, menjadi bagian dari lautan emosi dan pengalaman hidup.

Puisi "Kilas Balik Sebuah Kurun" karya Mustafa Ismail menghadirkan gambaran tentang nostalgia terhadap masa lalu, kehilangan, dan penemuan kembali makna dalam pengalaman hidup. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun kaya makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas ingatan dan perasaan dalam menjalani perjalanan hidup.

Mustafa Ismail
Puisi: Kilas Balik Sebuah Kurun
Karya: Mustafa Ismail

Biodata Mustafa Ismail:
  • Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.