Puisi: Kain Kafan (Karya L.K. Ara)

Puisi "Kain Kafan" karya L.K. Ara mengajak pembaca untuk merenungkan arti kehidupan dan persiapan menuju kematian dengan penghormatan dan keimanan ...
Kain Kafan

Masihkah sempat kain kafan
Yang kami kirimkan
Untuk membungkus tubuhmu saudaraku

Tubuhmu begitu cepat lunglai
Dan tak bernyawa lagi
Oleh badai tsunami

Masihkah sempat kain kafan
Yang kami kirimkan
Untuk membungkus tubuhmu saudaraku
Mengingat tempat kita
Kini berjauhan
Dipisahkan pulau
Dipisahkan lautan

Kain kafan yang kami kirimkan
Kain kafan putih
Bersih
Ingin membungkus tubuhmu
Penghabisan kali
Sebelum tubuhmu dibaringkan
Di rumahmu terakhir

Bila kain kafan
Yang kami kirimkan
Belum juga sampai
Oleh banyak hal
Termasuk kesulitan pengangkutan
Dan pendeknya waktu
Sedang tubuhmu
Harus segera
Mendiami rumah baru
Kami telah mengirim
Al-fatihah lebih dahulu
Tenanglah tidur saudaraku
Nikmatilah pertemuan dengan Tuhanmu.

Pangkalpinang, 28 Desember 2004

Analisis Puisi:

Puisi "Kain Kafan" karya L.K. Ara adalah ungkapan yang mendalam tentang kematian, perpisahan, dan penghormatan terhadap saudara yang telah meninggal dunia.

Tema Kematian dan Perpisahan

Puisi ini mengangkat tema kematian dan perpisahan dengan cara yang sangat emosional dan penuh penghayatan. Penyair menggambarkan keadaan saudara yang telah meninggal dunia akibat badai tsunami, mengundang kesedihan dan refleksi akan kehidupan yang rapuh dan tak terduga.

Simbolisme Kain Kafan

Kain kafan dalam puisi menjadi simbol penghormatan terakhir dan persiapan untuk pemakaman. Pengiriman kain kafan putih yang bersih menggambarkan keinginan untuk memberikan penghormatan yang terbaik kepada saudara yang telah meninggal.

Perpisahan yang Mendalam

Penyair mengekspresikan perasaan perpisahan yang mendalam, terutama karena jarak fisik dan geografis yang memisahkan mereka dari saudara yang telah meninggal. Meskipun terpisah oleh pulau dan lautan, tetapi mereka tetap merasa terhubung melalui pengiriman kain kafan sebagai tanda penghormatan terakhir.

Keberatan dan Keharuan

Puisi ini menciptakan suasana keberatan dan keharuan yang dalam, karena pengiriman kain kafan yang belum sampai pada waktunya untuk membungkus tubuh saudara yang telah meninggal. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya persiapan pemakaman yang pantas sebagai penghormatan terakhir.

Keimanan dan Penyerahan

Dalam kesedihan dan keberatan, puisi ini juga menunjukkan keimanan dan penyerahan kepada takdir Tuhan. Penyair menyampaikan doa Al-fatihah dan mengingatkan saudara yang telah meninggal untuk tenang dan menikmati pertemuan dengan Tuhan.

Puisi "Kain Kafan" karya L.K. Ara adalah ungkapan yang mengharukan tentang kematian, perpisahan, dan penghormatan terakhir kepada saudara yang telah meninggal dunia. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti kehidupan dan persiapan menuju kematian dengan penghormatan dan keimanan yang kuat.

Puisi
Puisi: Kain Kafan
Karya: L.K. Ara

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.