Puisi: Kabut Tipis Kaca Jendela (Karya Fikar W. Eda)

Puisi "Kabut Tipis Kaca Jendela" karya Fikar W. Eda menggambarkan suasana hati yang penuh dengan kesedihan dan kerinduan.
Kabut Tipis Kaca Jendela

Gerimis di luar
angin luka
melambai resah
kabut tipis lekat
di kaca jendela
aku di sana
mengusap wajah sendiri
kulihat bayangmu mengecil
candapun hilang makna
kuusap berkali
juga tak kutemukan apa-apa
sementara gerimis
resah angin
belum reda
wajahku masih di sana
di balik kabut tipis kaca jendela
(bayangmu kian mengabur
bersama kobaran api dan deru peluru)

Banda Aceh, 1986-2001

Sumber: Rencong (2005)

Analisis Puisi:

Puisi "Kabut Tipis Kaca Jendela" karya Fikar W. Eda menggambarkan suasana melankolis yang penuh dengan kerinduan dan kehilangan. Melalui gambaran sederhana tentang gerimis dan kabut di kaca jendela, puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan kesedihan dan kerinduan yang dialami oleh penulis.

Tema

  • Kesepian dan Kerinduan: Tema utama dari puisi ini adalah kesepian dan kerinduan. Penulis merasakan kehilangan seseorang yang sangat penting dalam hidupnya. Rasa sepi yang mendalam dan keinginan untuk menghapus bayang-bayang masa lalu menjadi inti dari puisi ini.
  • Pencarian Diri dan Kehilangan Makna: Selain kesepian dan kerinduan, tema pencarian diri dan kehilangan makna juga muncul dalam puisi ini. Penulis berusaha untuk menemukan kembali dirinya sendiri dan menghadapi bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui.

Simbolisme

  • Kabut Tipis dan Kaca Jendela: Kabut tipis di kaca jendela melambangkan ketidakjelasan dan kebingungan. Kaca jendela menjadi penghalang antara penulis dan dunia luar, serta antara dirinya dan masa lalu yang dirindukan. Kabut tipis ini juga mencerminkan perasaan penulis yang kabur dan tidak jelas.
  • Gerimis dan Angin Luka: Gerimis dan angin luka melambangkan kesedihan dan rasa sakit yang dirasakan oleh penulis. Cuaca yang tidak menyenangkan ini mencerminkan suasana hati penulis yang sedang mengalami kesulitan dan penderitaan.

Makna dan Pesan

Puisi "Kabut Tipis Kaca Jendela" menggambarkan perasaan kesepian dan kerinduan yang mendalam. Melalui simbolisme kabut tipis dan gerimis, Fikar W. Eda berhasil menggambarkan suasana hati penulis yang penuh dengan kebingungan dan kehilangan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perasaan kehilangan dan upaya untuk menemukan kembali diri sendiri di tengah bayang-bayang masa lalu.

Puisi "Kabut Tipis Kaca Jendela" karya Fikar W. Eda adalah puisi yang menggambarkan suasana hati yang penuh dengan kesedihan dan kerinduan. Melalui imaji yang kuat dan simbolisme yang kaya, Fikar W. Eda berhasil menyampaikan perasaan kehilangan dan pencarian diri dengan sangat efektif. Puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan dan merenungkan kompleksitas emosi manusia yang sering kali muncul dalam situasi kehilangan dan kerinduan.

Fikar W. Eda
Puisi: Kabut Tipis Kaca Jendela
Karya: Fikar W. Eda

Biodata Fikar W. Eda:
  • Fikar W. Eda lahir pada tanggal 8 Mei 1966 di Takengon, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.