Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Hujan Belum Reda (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Hujan Belum Reda" karya Mustafa Ismail menggambarkan suasana kegelisahan dan ketakutan di tengah hujan deras yang tak kunjung reda.
Hujan Belum Reda

Maafkan aku yang mengirim gerhana ke dalam
arlojimu, sebab hujan tak juga reda dan malam tak
kunjung beranjak

di pucuk pohon, kita menggigil membayangkan
ajal, menyaksikan kota compang-camping,
banyak tubuh rebah, angin bertiup kencang

Kita bergayut cemas pada ranting kecil
tanah penuh lumpur, jalanan menjelma kubangan
orang-orang melaju dalam hujan

Jadi, maafkan aku yang mengirim kabut 
ke dalam mimpimu, sebab angin terus bertiup
dan malam makin gelap.

Depok, 24 April 2006

Analisis Puisi:

Puisi "Hujan Belum Reda" karya Mustafa Ismail menggambarkan suasana kegelisahan dan ketakutan di tengah hujan deras yang tak kunjung reda. Dengan bahasa yang kuat dan gambaran yang tajam, penyair berhasil mengeksplorasi tema ketidakpastian, kegelapan, dan ketakutan.

Kekuatan Alam: Penyair menggunakan gambaran hujan yang deras dan malam yang gelap untuk menciptakan atmosfer yang gelap dan mencekam. Hujan yang terus-menerus dan angin yang kencang menggambarkan kekuatan alam yang mengancam dan membuat orang merasa rentan.

Kekhawatiran dan Kekeliruan: Dalam suasana yang penuh kecemasan, penyair mengekspresikan rasa penyesalan dan kebingungan atas situasi yang tak terkendali. Penggunaan metafora gerhana dan kabut menggambarkan ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi dan perasaan bersalah atas hal tersebut.

Ketidakpastian akan Masa Depan: Melalui gambaran orang-orang yang melaju dalam hujan, penyair menggambarkan suasana kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan. Hal ini mencerminkan keadaan ketika orang-orang terpaksa melanjutkan kehidupan mereka di tengah badai dan ketidakpastian.

Dengan bahasa yang kuat dan gambaran yang tajam, Mustafa Ismail berhasil menciptakan sebuah puisi yang menggambarkan ketidakpastian, kegelapan, dan ketakutan di tengah hujan deras yang tak kunjung reda. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keterbatasan manusia dalam menghadapi kekuatan alam dan tantangan hidup, sambil menekankan pentingnya kesadaran akan ketidakpastian dan keberanian untuk terus melangkah maju meskipun dalam kondisi sulit.

Mustafa Ismail
Puisi: Hujan Belum Reda
Karya: Mustafa Ismail

Biodata Mustafa Ismail:
  • Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.