Puisi: Catatan Pergantian Tahun (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Catatan Pergantian Tahun" karya Mustafa Ismail menggambarkan suasana yang melankolis dan reflektif terhadap pergantian tahun.
Catatan Pergantian Tahun
(-kilas balik dari kampung air mata)

Kita sambut tahun, bulan entah di mana
matahari masih jauh. Kita hanya menemukan jasad orang 
mati
membusuk dalam jam kerja

Tidak ada embun, apalagi hujan, menyimpan daun-daun
yang berguguran, hidup menjadi termat dingin
kalender meleleh di meja makan

Mungkin itu sampai tahun terus berganti
dan terompet tak lagi dibunyikan.

Jakarta, 1 Januari 2002

Analisis Puisi:

Puisi "Catatan Pergantian Tahun" karya Mustafa Ismail menggambarkan suasana yang melankolis dan reflektif terhadap pergantian tahun. Dalam puisi ini, penulis menggunakan gambaran alam dan kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan pesan tentang kehampaan dan ketidakpastian yang menyertai proses berubahnya tahun.

Tema Kesendirian dan Kehampaan

Puisi ini menghadirkan suasana kesendirian dan kehampaan melalui gambaran "bulan entah di mana" yang menyoroti ketidakjelasan waktu dan tempat. Penyebutan "matahari masih jauh" mengeksplorasi perasaan terisolasi dan jauh dari kehangatan atau cahaya.

Gambaran Kematian dan Kehidupan yang Dingin

Dalam baris "Kita hanya menemukan jasad orang mati / membusuk dalam jam kerja", Mustafa Ismail menggunakan gambaran yang cukup kontemplatif dan gelap. Ini tidak hanya mengacu pada kematian secara harfiah, tetapi juga mungkin merujuk pada kehampaan atau kekosongan yang dirasakan di tengah rutinitas sehari-hari.

Kehidupan yang Dingin dan Kehadiran Alam

Puisi ini menangkap ketidakberdayaan alam dengan menggambarkan ketiadaan embun atau hujan yang dapat menyimpan daun-daun yang berguguran. Hal ini menciptakan gambaran tentang alam yang tidak lagi menyediakan kehangatan atau kehidupan, mungkin sebagai simbol dari keadaan emosional yang dingin dan tidak terhibur.

Refleksi terhadap Pergantian Tahun

Dalam baris terakhir, "Mungkin itu sampai tahun terus berganti / dan terompet tak lagi dibunyikan", penulis mengeksplorasi konsep waktu yang terus bergerak maju tanpa perayaan atau perubahan yang berarti. Ini menunjukkan sikap skeptis atau introspektif terhadap ritual tahunan yang sering kali dianggap sebagai momen pembaharuan atau perayaan.

Puisi "Catatan Pergantian Tahun" karya Mustafa Ismail menawarkan gambaran yang melankolis dan reflektif terhadap pergantian tahun. Dengan menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari perubahan waktu dan rutinitas yang mungkin terasa monoton dalam kehidupan sehari-hari.

Mustafa Ismail
Puisi: Catatan Pergantian Tahun
Karya: Mustafa Ismail

Biodata Mustafa Ismail:
  • Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.