Puisi: Biografi Perjalanan (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Biografi Perjalanan" karya Mustafa Ismail menggambarkan perjalanan emosional dan fisik seseorang dalam mencari dan merindukan hubungan yang ...
Biografi Perjalanan

Aku berbicara denganmu lewat telepon yang diputuskan
kangen menjadi sangat sunyi; kita menjelma kota-kota tanpa bahasa
"aku merindukanmu. Datanglah dengan kehangatan
malam-malam yang pernah kita sketsakan!"

Pagi-pagi mengaduh
mengikuti irama ruang tamu yang bergerak keluar
aku menunggumu dari pintu ke pintu
sambil terus saja membuka koran-koran yang menyuguhkan
masakan kesukaanku
sebelum jalan raya memperkenalkan pesta dan
sejarah kota-kota
yang akhirnya memasuki lemari dan rak pakaianmu

Ketika cinta kutulis kembali, aku telah
membeku dalam asbak rokok
aku tambah sulit mengenalimu - apalagi menandai bunga yang kutanam
di tanah lembut sudut bibirmu
malam-malam membentuk kapal-kapal di tengah laut
bergerak dengan nafas satu-satu
tak pernah sampai hingga dermaga runtuh oleh
keterpencilan kita

"aku inginkan perjalanan sesungguhnya!"

Jakarta, 19 November 1996

Analisis Puisi:

Puisi "Biografi Perjalanan" karya Mustafa Ismail menggambarkan perjalanan emosional dan fisik seseorang dalam mencari dan merindukan hubungan yang terputus. Dengan menggunakan bahasa yang metaforis dan gambaran yang kuat, puisi ini menghadirkan refleksi tentang kekosongan, kehilangan, dan harapan akan pemulihan.

Tema Utama: Kehilangan dan Kerinduan

Puisi ini mengungkapkan tema kerinduan yang mendalam dan kekosongan yang dirasakan saat hubungan terputus atau jarak fisik terbentang. Dengan bahasa yang intens, penyair mengekspresikan perasaan kerinduan yang sangat menyakitkan, seperti dalam baris "kangen menjadi sangat sunyi" dan "aku merindukanmu. Datanglah dengan kehangatan / malam-malam yang pernah kita sketsakan!". Hal ini menyoroti betapa pentingnya kehadiran fisik dan emosional seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Gambaran Kota dan Ruang Fisik

Puisi ini juga menampilkan gambaran yang kaya akan kota dan ruang fisik yang terasa kosong tanpa kehadiran yang dicintai. Gambaran seperti "kita menjelma kota-kota tanpa bahasa" menggambarkan perasaan terpisah dan kekosongan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Penyair menciptakan suasana yang melankolis dengan memasukkan elemen-elemen seperti koran, masakan kesukaan, dan lemari pakaian, yang semuanya menjadi simbol dari rutinitas dan kehidupan yang terus berlanjut meskipun kekosongan dirasakan.

Metafora Kapal di Laut

Metafora kapal di laut digunakan untuk menggambarkan perjalanan emosional yang tidak pernah sampai pada tujuannya. Hal ini mencerminkan perasaan penyair yang merasa seperti kapal yang terombang-ambing di tengah-tengah lautan, mencari arah dan kedamaian namun terus menghadapi hambatan dan keterpencilan.

Harapan akan Perjalanan Sesungguhnya

Puisi ini diakhiri dengan ungkapan "aku inginkan perjalanan sesungguhnya!", yang mencerminkan keinginan untuk pemulihan, pemahaman yang lebih dalam, dan hubungan yang nyata. Ungkapan ini menunjukkan bahwa meskipun perjalanan cinta dan kehidupan penuh dengan rintangan, harapan akan kembali kepada kebahagiaan dan kesejahteraan tetap hidup.

Puisi "Biografi Perjalanan" karya Mustafa Ismail adalah sebuah perjalanan emosional yang memaparkan kerinduan, kekosongan, dan harapan akan pemulihan dalam sebuah hubungan yang terputus. Dengan menggunakan bahasa yang mendalam dan metafora yang kuat, penyair menggambarkan kompleksitas dan kepekaan manusia terhadap hubungan interpersonal dan perjalanan menuju keselamatan emosional.

Mustafa Ismail
Puisi: Biografi Perjalanan
Karya: Mustafa Ismail

Biodata Mustafa Ismail:
  • Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.