Puisi: Berumah di Bawah Langit (Karya Mustafa Ismail)

Puisi: Berumah di bawah Langit Karya: Mustafa Ismail
Berumah di Bawah Langit

Pintu dan jendela telah kau tutup, lalu mengambil
beberapa potong pakaian, berangkat ke halaman mesjid
kita membangun rumah di sini, katamu, dan anakmu
satu-satunya mengangguk, seperti mendapatkan
halaman terluas buat bermain dan menghirup udara
merdeka

Di sini lebih aman, katamu berkali-kali
engkau lupa ini bukan hari libur, saat kau dan anak-anakmu
menghabiskan akhir pekan di kebun teh, sambil menghirup
hawa dingin pegunungan, tetapi ini bukan villa yang
membuatmu
melambung dan gembira. Ini Aceh, tempatmu lahir dan
menderita.

Jakarta, 4 Juni 2000

Mustafa Ismail
Puisi: Berumah di Bawah Langit
Karya: Mustafa Ismail

Biodata Mustafa Ismail:
  • Mustafa Ismail lahir pada tanggal 25 Agustus 1971 di Aceh.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Tanpa Garam Aku telah berjalan antara orang-orang tak berdosa jemari lembut awan, airmata susu bunda. Telah datang anak putri langit tak berdosa lenggang gentayang p…
  • KelahiranSetelah benih disemaikanDi pagi pupus menggeliatBayi meninggalkan rahimMemaklumkan kehadiranCempaka di jambanganMenyambut bidadariTurun memandikanBahkan hari menantiSampai…
  • Perjalanan ke LangitBagi yang merindukanTuhan menyediakanKereta cahaya ke langitKata sudah membujukBumi untuk menantiSudah disiapkanAwan putih di bukitBerikan tandaAngin membawamu …
  • Spada He, kakak yang berjalan ke timur itu palingkan kepalamu bongkah batu kerna dalam gelap yang menelanmu aku bingung apa kau lakiku! Ada khianat dan angkuh an…
  • PenyucianSebelum dihinakankalungkan daun bodidalam benang emas di pagi harituliskan huruf-huruf Abadimenandakan engkau lahir kembaliDi tengah yang serba empattersembunyi pusatdi ma…
  • WaktuEngkau dibunuh waktuSekali lupa mengucap selamat pagitiba-tiba engkau sudah bukan engkau lagiWaktu membantai bajingan dan para nabikerajaan-kerajaan kitab suciperadaban di buk…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.